Sunday, 2 December 2012

Mitos Tentang Berbagai Makanan

 

Ada banyak mitos tentang makanan yang beredar di masyarakat. Secara ilmiah dan ilmu kesehatan, penelitian tentang bahan dan kandungan pada makanan tidak semuanya membuktikan kebenaran mitos tersebut. Banyak sekali mitos seputar makanan yang dikenal umum. Dari melarang makanan tertentu, minum atau cara makan. Anggapan umum tersebut tidak selamanya benar secara ilmiah. Seperti halnya mitos lain, anggapan umum seputar makanan bisa berkembang karena kepercayaan yang salah. Ada baiknya mulailah menelaah mitos-mitos tersebut agar tak terjebak pada anggapan yang salah. Hal ini penting terutama pada saat Anda sedang mengatur diet. Apa saja mitos yang populer di masyarakat 
 
Makan tengah malam bikin badan gemuk
Fakta : Tubuh tetap memproses makanan yang dikonsumsi tengah malam sehingga tidak langsung menjadi lemak. Yang membuat makan terlalu malam perlu dihindari adalah karena sistem pencernaan tubuh perlu diistirahatkan. Sebab dapat menyebabkan masalah pencernaan terlebih jika dalam porsi besar.

Sarapan porsi besar bisa mengurangi nafsu makan
Fakta : Kalori akan bertambah dengan jumlah berlebih sehingga berakibat naiknya berat badan jika sarapan dalam porsi besar. Itu bukanlah solusi tepat dalam mengurangi nafsu makan. Meskipun tidak sarapan membuat keinginan untuk ngemil di pagi hari jadi berlebihan, tetaplah sarapan dengan porsi sedang.

Boleh makan apapun asal berolahraga
Fakta : Dengan keuntungan berolahraga yang bisa mengurangi berat badan, bukan berarti Anda bisa memanjakan perut dengan berlebihan setelahnya. Jumlah energi yang keluar perlu kesesuaian dengan asupan energi. Berat badan justru cepat bertambah jika makan berlebihan setelah olahraga.

Makan sedikit namun sering bisa memperlancar metabolisme
Fakta : Tubuh malah akan melar karena pemilihan makanan yang tidak seimbang dengan seringnya makan tinggi lemak dalam jumlah sedikit sekalipun. 3 kali makan dengan gizi seimbang dan 2 kali makan snack sehat adalah pola makan terbaik bagi Anda yang ingin menurunkan berat badan

Minuman berenergi lebih sehat daripada minum soda
Fakta : Tidak selalu benar bahwa minuman berenergi dianggap lebih sehat daripada minum soda. Contohnya, sebotol vitamin water mengandung 32 gram gula dan 125 kalori per botol. Untuk perbandingan, satu kaleng Coca-Cola mengandung 140 kalori. Kadar gula dan yang tinggi tetap dikandung minuman berenergi yang bervitamin dan bermineral. Jika Anda sudah mengkonsumsi makanan sehat setiap hari, vitamin dan mineral tambahan sebenarnya tidak perlu

Anggur dan jeruk menunda penyembuhan pasca operasi
Kandungan vitamin C yang tinggi justru membantu penyembuhan jahitan operasi. Namun buah-buahan tersebut tidak dianjurkan untuk dikonsumsi pada hari operasi.

Air kelapa meningkatkan kadar keasaman lambung
Faktanya, air kelapa sebenarnya direkomendasikan untuk mengurangi rasa mulas dan membantu menyeimbangkan PH dalam lambung agar tidak terlalu asam maupun basa.

Keju asam (cottage cheese) membuat gemuk
Keju asam yang kaya akan protein baik untuk dikonsumsi saat diet. Sebab makanan ini justru akan membantu Anda memenuhi asupan nutrisi dengan jumlah kalori yang rendah.

Cokelat menyebabkan jerawat
Mitos ini benar jika Anda alergi terhadap cokelat dan meningkatkan berat badan jika Anda mengonsumsinya secara berlebihan. Namun studi terbaru sebenarnya malah menunjukkan bahwa cokelat tidak membuat gemuk.
Pepaya adalah penyebab keguguran
Buah pepaya matang tidak berbahaya jika Anda mengonsumsi sesuai porsi.

Kacang-kacangan membuat gemuk
Kacang-kacangan justru mengandung lemak tak jenuh yang bisa dimasukkan ke dalam menu diet. Namun mengonsumsinya secara berlebihan memang menyebabkan kegemukan.

Karbohidrat itu buruk
Tidak semua karbohidrat buruk bagi kesehatan, sebab karbohidrat merupakan 'bahan bakar' energi Anda. Anda cukup memilih sumber karbohidrat yang juga bernutrisi untuk kebaikan tubuh Anda.
Fakta penting yang perlu Anda ketahui adalah semua makanan bernutrisi pun akan berdampak buruk bagi tubuh jika Anda mengonsumsinya secara berlebihan.
 
Microwave hilangkan nutrisi sayuran
Dua faktor yang memengaruhi kualitas nutrisi yang ada pada sayuran: panas dan air. Itulah makanya, menurut para ahli, merebus sayuran adalah cara terburuk untuk menyiapkan sayuran. Sedangkan dengan microwave, makanan hanya terkena panas pada jangka waktu yang lebih pendek sehingga sayurannya tetap mempertahankan nutrisi-nutrisi yang baiknya. Tetapi itu tidak berlaku untuk semua sayuran. Wortel, misalnya, lebih baik disiapkan setelah direbus karena akan lebih mudah penyerapan nutrisinya oleh tubuh. Yang pasti, makanlah sayuran sebanyak mungkin, bagaimanapun cara penyajiannya.

Makanan rendah-lemak baik untuk anda.
Memang baik tetapi jangan terlalu percaya dengan labelnya. Makanan rendah-lemak bisa saja tetap mengandung kalori yang sama dengan makanan full-fat karena lemaknya diganti dengan bahan semacam gula untuk menutupi rasa dari makanan tersebut yang berubah.

Telur naikkan kadar kolesterol
Meskipun ini benar, tetapi itu jangan dijadikan alasan untuk menghindarinya karena telur memiliki kolesterol 'baik' yaitu lipoprotein kadar tinggi yang memang diperlukan tubuh. Penelitian di AS menemukan bahwa tidak ada hubungannya antara konsumsi telur yang biasa-biasa saja (satu atau dua per hari) dengan penyakit jantung atau stroke.

Makanan organik lebih bernutrisi
Hanya karena lebih mahal, bukan berarti lebih baik untuk anda. Penelitian di Inggris menemukan bahwa makanan yang biasa dan yang organik ternyata setara pada 10 dari 13 kategori nutrisi tanpa ada dampak yang signifikan pada perbedaannya.

Makan buah segar saja
Memang buah-buahan segar tetap menjadi sumber vitamin C terbaik anda. Tetapi buah yang dikeringkan dan yang ada dalam kaleng juga bisa diperhitungkan ke dalam porsi konsumsi sehari-hari anda. Buah yang dikeringkan rendah lemak dan sodium, tetapi tinggi pada serat dan potasium

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... Welcome-Thank's to Visit