Milan identik dengan kesuksesan, dan rangkaian kesuksesan itu tak bisa dipisahkan dengan peran para pelatih. Lima pelatih ini yang layak disebut sebagai yang terbaik.
Milan identik dengan kesuksesan. Milan pantas disebut sebagai klub paling sukses di Italia dengan meraih 29 gelar juara.Bersama Boca Juniors dari Argentina, Milan adalah klub paling sukses di dunia dalam hal jumlah kompetisi internasional yang direbut, dengan rekor 14 gelar Eropa ditambah empat titel juara dunia.
Koleksi gelar juara Milan juga masih sangat mungkin bertambah di musim ini. Dari tiga kompetisi yang diikuti di musim ini, dua di antaranya berpeluang juara, Serie A Italia dan Coppa Italia.
Di Serie A, hingga artikel ini diturunkan, Milan masih memuncaki klasemen dengan unggul delapan angka dari Inter, rival terdekat mereka. Kompetisi sendiri menyisakan empat pertandingan lagi.
Sementara di Coppa, Milan sudah melakoni leg pertama semi-final dengan ditahan imbang Palermo 2-2. Milan butuh kemenangan untuk melangkah ke final guna menantang pemenang antara Inter dan Roma.
Di balik semua kesuksesan itu, ada tangan-tangan andal yang mengantar Milan menuai kejayaan mereka. Merekalah yang bertanggung jawab menangani tim, mengatur masuk keluarnya pemain dan banyak hal lain. Lalu siapakah dari puluhan nama pelatih yang pernah menukangi Milan yang bisa disebut sebagai yang terbaik? GOAL.com Indonesia berusaha merangkum lima nama pelatih yang layak mendapat sebutan sebagai yang terbaik.
- Herbert Kilpin
Pria asal Inggris ini menjadi orang pertama yang menangani Milan. Dia juga yang berhasil membuka pintu kesuksesan Milan dengan memberikan gelar pertama di musim 1900/01, yaitu gelar liga. Sukses itu diulangnya di musim 1905/06, sebelum akhirnya memutuskan untuk mundur setelah kompetisi tuntas.
- Arrigo Sacchi
Mulai menangani tim di musim 1987/88 dan sejak itu juga trofi demi trofi dipersembahkan pelatih asal Italia itu hingga dia memutuskan untuk mundur di musim 1990/91.
Serie A menjadi trofi pertama di musim debutnya bersama Milan, yang kemudian disusul Piala Champions dan Piala Super Italia di musim berikutnya. Di musim ketiga, Sacchi mengantar Milan meraih tiga trofi juara, Piala Champions, Piala SUper Eropa dan Piala Interkontinental.
Di tahun keempat, hanya Piala Super Eropa dan Piala Interkontinental yang diberikan Sacchi. Total, ada delapan trofi juara dipersembahkan Sacchi selama empat musim di Milan.
- Carlo Ancelotti
Pelatih yang kini menangani Chelsea itu menjadi pelatih dengan masa tugas terpanjang di Milan. Ancelotti berada di Milan selama tujuh tahun dan 236 hari, mulai 6 November 2001 hingga 30 Juni 2009.
Selama tujuh musim di Milan, delapan trofi disumbangkan ke lemari juara Milan. Musim pertama Ancelotti tak berjalan manis karena tak satu pun trofi juara diraih.
Tapi di musim keduanya, Coppa Italia berhasil didapat plus trofi Liga Champions. Musim berikutnya gelar Scudetto Serie A dan Piala Super Eropa digondolnya. Musim keempat bersama Milan, hanya Piala Super Italia dibawa Ancelotti.
Setelah sempat minus gelar di musim kelima bersama Milan, Ancelotti bisa memberikan titel Liga Champions di musim 2006/07. Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antarklub diraih Ancelotti dan skuadnya di musim berikutnya sebelum akhirnya Ancelotti pindah pada 30 Juni 2009 ke Chelsea.
- Fabio Capello
Salah satu manajer terbaik yang dimiliki Milan. Sama seperti Arrigo Sacchi, Capello bisa menyumbang gelar di setiap musim.
Capello melakoni debutnya sebagai pelatih Milan sebagai caretaker Nils Liedholm di tujuh laga terakhir musim 1986/87. Hasilnya, tiga laga berakhir dengan kemenangan, tiga seri dan sekali kalah.
Baru di musim 1991/92 Capello memiliki kewenangan penuh menangani tim utama Milan, mengambil tongkat estafet dari Sacchi. Di musim pertamanya itu Capello langsung memberikan titel scudetto.
Musim keduanya juga berjalan sukses, dengan scudetto dan Piala Super Italia diraihnya. Di musim 1993/94, selain meraih dua trofi juara itu, Capello juga membawa Milan ke final Liga Champions dan meraih trofi juara. Tiga gelar didapatnya di musim ini.
Piala Super Eropa dan Piala Super Italia menjadi tambahan gelar yang didapat Milan di musim berikutnya. Dan akhirnya, gelar scudetto menjadi penutup rangkaian karirnya di Milan musim 1995/96. Capello sempat menangani tim lagi di musim 1997/98, tapi tak sampai meraih gelar juara.
- Noreo Rocco
Inilah pelatih yang layak disebut sebagai pelatih legendaris Milan. Koleksi gelarnya bersama Il Rossoneri terbilang luar biasa.
Catat saja, hampir semua trofi juara berhasil diraihnya bersama Milan. Dia bahkan menjadi pelatih tersukses dengan memenangi dua gelar Serie A, tiga Coppa Italia, dua Piala Champions, tiga Piala Winners dan satu Piala Interkontinental.
Rocco juga menjadi orang terlama menangani Milan dengan memimpin tim di 459 pertandingan. Tapi Rocco tak hanya sebagai pelatih di Milan, tapi juga direktur teknis.
Pertama kali menangani Milan pada Juni 1961. Gelar pertama pun diraihnya setelah berduet dengan Giuseppe Viani. Di musim keduanya di Milan, masih bersama Viani, Rocco mengantar tim meraih trofi Piala Champions.
Rocco sempat meninggalkan Milan dan kembali di musim 1966/67. Baru semusim berikutnya hingga tahun 1970, dia bisa memberikan gelar berkali-kali, mulai dari scudetto Serie A, Piala Winners, Piala Super Eropa dan Piala Interkontinental. Di musim 1971/72, Coppa Italia menjadi trofi lain yang disumbangkannya.
Saat berduet dengan Cesare Maldini di musim 1972/73, Rocco memberikan dua gelar juara, trofi Coppa Italia dan Piala Winners. Trofi terakhirnya untuk Milan adalah Coppa Italia di musim 1976/77.
Dua tahun kemudian, Milan hanya bisa mengenang Rocco karena dia meninggal dunia di usia 66 tahun di Trieste.
No comments:
Post a Comment