Ragam masakan Indonesia kaya akan rempah-rempah dan cenderung pedas. Bahkan, bagi kebanyakan orang tidak bisa makan kalau tidak menggunakan sambal. Padahal jika Anda kebanyakan makan makanan pedas, akan menyebabkan perut mulas, melilit, atau diare.
1. Melancarkan pernapasan
Makanan pedas bertindak seperti espektoran dan membantu penderita asma, bronkitis kronik, sinusitis, dan penyakit pernapasan lainnya bernapas lebih baik.
2. Menjaga mood
Cabai merah meningkatkan level endorfin dan serotonin yang menghilangkan nyeri dan memberi perasaan nyaman. Hormon ini bisa berlaku seperti pelawan stres dan depresi.
3. Antikanker
Banyak penelitian menunjukkan konsumsi teratur makanan pedas akan mengurangi risiko kanker. Capsaicin memperlambat pertumbuhan sel kanker dan pada banyak kasus sel-sel kanker mati tanpa merusak sel sehat di sekitarnya.
4. Memperbaiki fungsi pencernaan
Manfaat cabai dalam saluran cerna adalah meningkatkan sirkulasi darah di perut dan meningkatkan lapisan mukus. Capsaicin juga membantu membunuh bakteri H.pylori penyebab sakit maag.
Akan tetapi jika Anda mengalami heartburn (rasa panas) setelah makan pedas, cobalah tablet antiacid yang akan menetralisir asam di lambung.
5. Menghilangkan Gejala Flu
Capsaicin membantu meningkatkan pengeluaran keringat dan menghilangkan gejala flu yang mengganggu. Makanan pedas juga akan membantu membuka jalan napas, mengurangi sinusitis, dan gejala flu lainnya.
6. Menyehatkan jantung
Cabai menyehatkan jantung dengan cara mencegah pembekuan darah. Penelitian juga menunjukkan kadar kolesterol jahat/LDL bisa mencegah oksidasi yang bisa menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.
Capsaicin juga efektif melawan inflamasi, yang telah diidentifikasi sebagai faktor risiko penyakit jantung.
7. Turunkan berat badan
Cabai mengandung capsaicin yang akan mempercepat metabolisme dan membantu tubuh membakar kalori lebih
cepat. Hal ini terjadi karena capsaicin meningkatkan temperatur tubuh dan berperan dalam meningkatnya detak jantung.
Lebih jauh, studi menunjukkan orang yang hobi makan pedas biasanya makan dalam porsi sedikit sehingga berat badan lebih terjaga.
Tunggu dulu, seperti yang dirangkum dari Health Me Up, ternyata terlalu banyak makan makanan pedas, bisa menyebabkan beberapa penyakit kronis seperti di bawah ini.
1. Refluks Asam
Refluks asam adalah pengaliran kembali isi lambung ke dalam kerongkongan. Penyakit ini dapat menyebabkan nyeri, peradangan, serta kerusakan kerongkongan. Makanan pedas pada dasarnya merupakan kombinasi asam. Ketika terlalu banyak asam masuk kedalam perut, maka akan berpotensi merusak dinding lambung.
2. Gastritis (Maag) Akut
Gastritis disebabkan peradangan dari mukosa lambung, membran yang melapisi perut. Serangan ringan gastritis terkadang dirasakan sesekali. Namun kebanyakan
orang berpikir itu hanyalah gangguan pencernaan sederhana. Gastritis akut biasanya ditandai dengan gejala seperti muntah, mual, demam, diare, serta sakit kepala.
3. Ulkus Gaster (Tukak Lambung)
Makanan pedas dapat menyebabkan luka pada lapisan mukosa yang sensitif atau pada usus kecil, yang biasa disebut duodenum (ulkus duodenum), atau juga di esofagus (ulkus kerongkongan). Tukak lambung yang menyakitkan biasanya menyebabkan rasa terbakar di perut, mual, muntah, dan penurunan berat badan.
4. Insomnia
Konsumsi makanan pedas meningkatkan temperatur tubuh yang menyebabkan insomnia. Sebaiknya hindari memakan makanan pedas saat makan malam.
5. Kehilangan Nafsu Makan
Makanan pedas aman dikonsumsi jika masih dalam batas yang wajar. Kebanyakan orang biasanya memakan makanan pedas 3 hingga 4 kali seminggu.
Agar tidak mengalami gangguan perut, Pecinta makanan pedas sebaiknya memperhatikan beberapa hal berikut:
- Makanan pedas hanya boleh dikonsumsi dalam makanan utama, bukan cemilan.
- Hindari mengkombinasikan gorengan berminyak dan makanan pedas yang dapat meningkatkan produksi asam lambung.
- Hindari memakan makanan pedas saat makan tengah malam.
- Minum susu dapat menetralkan produksi asam karena makanan pedas.
- Jika Anda mengalami masalah pencernaan karena makanan pedas, minum obat antasida satu jam setelah makan dan sebelum tidur.