Bahkan, ada
sebuah peringatan dengan huruf kapital yang berbunyi: 'Jangan sentuh
tanpa sarung tangan. Dapat menyebabkan iritasi kulit. Hindari kontak
dengan mata. Cuci tangan dengan saksama setelah mengolah cabai ini untuk
menghindari iritasi'.
Selembar kertas di dalam kemasan menegaskan lagi bahwa pembelinya memang harus sangat berhati-hati. Dijelaskan bahwa cabai ini cocok digunakan dalam hidangan Bangladesh. 'Kombinasi panas yang membakar serta aroma buah yang unik membuat cabai ini pilihan tepat bagi mereka yang menginginkan pengalaman baru', tulisnya.
Gethyn Formby, pembeli cabai ini, menggambarkan pedasnya Super Naga. "Anda dapat mencicipi keseluruhan rasanya karena panasnya meningkat dengan lambat. Butuh waktu 30 detik sebelum panasnya mulai bekerja, kemudian pedasnya semakin bertambah selama beberapa menit. Cabai ini sangat menipu," tuturnya kepada Daily Mail (2/10/12).
Menurut Formby, cabai ini benar-benar tak cocok bagi mereka yang lemah. Menyantapnyapun harus sangat berhati-hati. Namun, tambahnya, penggemar cabai akan menyukai Super Naga karena rasa buahnya yang nikmat pas berpadu dengan tingkat kepedasan yang membakar.
Cabai Super Naga ditanam oleh Salvatore Genovese (40), petani asal Bedfordshire, Inggris. Tahun lalu ia memproduksi Bhut Jolokia, cabai yang tingkat kepedasannya sedikit di bawah Super Naga. Guinness Book of Records menyebut Bhut Jolokia 400 kali lebih pedas dari saus Tabasco.
Menurut Genovese, permintaan akan cabai pedas di Inggris meningkat dengan cepat di lima tahun terakhir. Cabai yang pedas membakar seperti Bhut Jolokia, scotch bonnet, habanero, dan cabai rawit paling banyak dicari. Ia sendiri menghasilkan sekitar 500.000 cabai seminggu selama musim lima bulan.
"Dua tahun terakhir kami menggandakan produksi cabai terpedas. Jika saya hitung, salah satu cabai yang saya produksi dikonsumsi oleh satu dari 100 orang di Inggris setiap minggunya," Genovese bercerita.
Selembar kertas di dalam kemasan menegaskan lagi bahwa pembelinya memang harus sangat berhati-hati. Dijelaskan bahwa cabai ini cocok digunakan dalam hidangan Bangladesh. 'Kombinasi panas yang membakar serta aroma buah yang unik membuat cabai ini pilihan tepat bagi mereka yang menginginkan pengalaman baru', tulisnya.
Gethyn Formby, pembeli cabai ini, menggambarkan pedasnya Super Naga. "Anda dapat mencicipi keseluruhan rasanya karena panasnya meningkat dengan lambat. Butuh waktu 30 detik sebelum panasnya mulai bekerja, kemudian pedasnya semakin bertambah selama beberapa menit. Cabai ini sangat menipu," tuturnya kepada Daily Mail (2/10/12).
Menurut Formby, cabai ini benar-benar tak cocok bagi mereka yang lemah. Menyantapnyapun harus sangat berhati-hati. Namun, tambahnya, penggemar cabai akan menyukai Super Naga karena rasa buahnya yang nikmat pas berpadu dengan tingkat kepedasan yang membakar.
Cabai Super Naga ditanam oleh Salvatore Genovese (40), petani asal Bedfordshire, Inggris. Tahun lalu ia memproduksi Bhut Jolokia, cabai yang tingkat kepedasannya sedikit di bawah Super Naga. Guinness Book of Records menyebut Bhut Jolokia 400 kali lebih pedas dari saus Tabasco.
Menurut Genovese, permintaan akan cabai pedas di Inggris meningkat dengan cepat di lima tahun terakhir. Cabai yang pedas membakar seperti Bhut Jolokia, scotch bonnet, habanero, dan cabai rawit paling banyak dicari. Ia sendiri menghasilkan sekitar 500.000 cabai seminggu selama musim lima bulan.
"Dua tahun terakhir kami menggandakan produksi cabai terpedas. Jika saya hitung, salah satu cabai yang saya produksi dikonsumsi oleh satu dari 100 orang di Inggris setiap minggunya," Genovese bercerita.
No comments:
Post a Comment