AC.Milan adalah sebuah klub sepakbola yang bermarkas di Milan, Lombardy, Italia. Pertama kali dibentuk dan didirikan tepatnya pada 16 Desember 1899.
Namun Milan bukanlah sebuah klub sepakbola saat pertama didirikan, melainkan sebuah klub kriket. Adalah ekspatriat asal Inggris
Alfred Edwards dan
Herbert Kilpin yang berinisiatif mendirikan klub ini. Karena dua orang itulah nama klub ‘
Milan‘ tetap dipertahankan hingga kini, yang sempat diwacanakan untuk mengganti nama sebagai
Milano, yang disesuaikan dengan dialek Italia.
Associazione Calcio Milan Italia (dipanggil
A.C. Milan atau
Milan saja) adalah sebuah klub sepak bola Italia yang berbasis di Milan. Mereka bermain dengan seragam bergaris merah-hitam dan celana putih (kadang-kadang hitam), sehingga dijuluki
rossoneri ("merah-hitam"). Milan adalah tim tersukses ketiga dalam sejarah persepak bolaan Italia, menjuarai Seri A 18 kali dan Piala Italia 5 kali.
Klub ini didirikan pada tahun 1899 dengan nama
Klub Kriket dan Sepak bola Milan (
Milan Cricket and Football Club) oleh Alfred Edwards, seorang ekspatriat Inggris Sebagai penghormatan terhadap asal-usulnya, Milan tetap menggunakan ejaan bahasa Inggris nama kotanya (
Milan) daripada menggunakan ejaan bahasa Italia
Milano
Pada tahun 1908, klub ini mengalami perpecahan. Masalahnya adalah
ketidaksepakatan antara beberapa pihak terkait mendatangkan pemain
asing. Akhirnya, untuk mewadahi keinginan itu, terbentuklah klub yang
bermaterikan pemain asing yang kini dikenal sebagai
Internazionale Milano
Adapun Milan selalu identik dengan warna hitam merah. Karena hal itu pula Milan mendapat julukan
Rossoneri.
Ada filosofi tersendiri terkait pemilihan warna itu, yaitu merah
mengartikan semangat berapi-api pemain Milan dan hitam sebagai penanda
ketakutan tim lawan.
Setelah serentetan masalah menerpa Milan, dan membuat klub kehilangan suksesnya, AC Milan dibeli oleh taipan media pemilik jaringan TV Mediaset Italia, Silvio Berlusconi. Berlusconi adalah sinar harapan Milan kala itu. Dia datang pada 1986. Berlusconi memboyong pelatih baru untuk Milan, Arrigo Sacchi, serta tiga orang pemain Belanda, Marco van Basten, Frank Rijkaard, dan Ruud Gullit, untuk mengembalikan tim pada kejayaan. Ia juga membeli pemain lainnya, seperti Roberto Donadoni, Carlo Ancelotti, dan Giovanni Galli.
Milan bermarkas di San Siro, yang secara resmi disebut Stadio
Giuseppe Meazza. Meazza sendiri merupakan mantan pemain Milan, dan juga
rival sekota mereka, Inter. Adapun nama San Siro diambil dari lokasi
distrik di mana stadion itu berada. Namun bagi para suporter Rossoneri sendiri lebih menyukai dan sering memakai nama stadion San Siro
, sedangkan Fans Inter memakai nama Giuseppe Meazza.
Stadion tim saat ini adalah Stadion Giuseppe Meazza yang berkapasitas 85.000 orang. Stadion ini juga dikenal dengan nama
San Siro, karena berada di distrik San Siro. Stadion ini digunakan bersama dengan Internazionale, klub lain di Milan. Stadion ini dipakai ketika Seri A melaksanakan partai antara klub kota Milan,
Derby della Madonnina (Ibu segala derby). Nama ini diberikan untuk penghormatan kepada patung bunda Maria yang berada di Milan (sering disebut
Madonnina atau
ibu),
serta karena rivalitas keduanya yang sangat sengit karena keduanya
sama-sama tim jajaran atas terhebat di Italia, atmosfer pertandingannya
melebihi pertandigan
derby manapun. Suporter AC Milan menggunakan "San Siro" untuk menyebut stadion itu karena dulunya Giuseppe Meazza,
merupakan seorang pemain bintang bagi Inter (meski dia pernah membela
Milan selama satu musim). Tetapi, pada masa mendatang, ada wacana untuk
memindahkan
homebase Milan ke stadion baru, seperti yang diungkapkan wakil presiden Adriano Galliani pada tahun 2006
Pada 19 Desember 2005, wakil presiden Milan
Adriano Galliani
mengumumkan pihaknya serius mempertimbangkan keluar dari San Siro dan
mencari atau membuat stadion baru dengan standar stadion sepakbola,
yaitu tanpa lintasan atletik dan sebagainya. Sejauh ini keinginan
tersebut belum terealisasi.
Dekade AC.Milan dari tahun 1990
Saat Sacchi meninggalkan Milan untuk melatih Italia, Fabio Capello dijadikan pelatih Milan selanjutnya, dan Milan meraih masa keemasannya sebagai
Gli Invicibli (The Invicibles) dan
Dream Team. Dengan 58 pertandingan tanpa satu pun kekalahan
Invicibli membuat tim impian di semua sektor seperti Baresi, Costacurta, dan Maldini memimpin pertahanan terbaik, Marcel Desailly, Donadoni, dan Ancelotti di gelandang, dan Dejan Savićević, Zvonimir Boban, dan Daniele Massaro
bermain di sektor depan. Pada saat dilatih Capello ini, Milan pernah
singgah ke Indonesia dalam rangka tur musiman dan melawan klub lokal Persib Bandung. Pertandingan yang dimulai di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada tanggal 4 Juni 1994 itu dimenangkan Milan dengan skor telak 8-0. Gol kemenangan Milan dicetak oleh Dejan Savićević ('17)('18), Gianluigi Lentini ('26), Paolo Baldieri ('27)('48)('58), Christian Antigori ('68), dan Stefano Desideri ('78).
1996-1997
Setelah kepergian Fabio Capello pada tahun 1996, Milan merekrut Oscar Washington Tabarez
tetapi perjuangan keras di bawah kendalinya kurang berhasil dan mereka
selalu kalah dalam beberapa pertandingan awal. Dalam upaya untuk
mendapatkan kembali kejayaan masa lalu, mereka memanggil kembali Arrigo
Sacchi untuk menggantikan Tabarez. Milan mendapatkan tamparan keras
kekalahan terburuk mereka di Seri A, dipermalukan oleh Juventus F.C. di rumah mereka sendiri San Siro dengan skor 1-4. Milan membeli sejumlah pemain baru seperti Ibrahim Ba, Christophe Dugarry dan Edgar Davids. Milan berjuang keras dan mengakhiri musim 1996-1997 di peringkat kesebelas di Seri A.
- 1997-1998
- Sacchi digantikan dengan Capello di musim berikutnya. Capello yang
menandatangani kontrak baru dengan Milan merekrut banyak pemain
potensial seperti Christian Ziege, Patrick Kluivert, Jesper Blomqvist, dan Leonardo; tetapi hasilnya sama buruk dengan musim sebelumnya. Musim 1997-1998
mereka berakhir di peringkat kesepuluh. Hasil ini tetap tidak bisa
diterima para petinggi Milan, dan seperti Sacchi, Capello dipecat.
- 1998-1999
- Dalam pencarian mereka untuk seorang manajer baru, Alberto Zaccheroni menarik perhatian Milan. Zaccheroni adalah manajer Udinese yang telah mengakhiri musim 1997-1998 pada peringkat yang tinggi di tempat ke-3. Milan mengontrak Zaccheroni bersama dengan dua orang pemain dari Udinese, Oliver Bierhoff dan Thomas Helveg. Milan juga menandatangani Roberto Ayala, Luigi Sala dan Andres Guglielminpietro dan dengan formasi kesukaan Zaccheroni 3-4-3, Zaccheroni membawa klub memenangkan scudetto ke-16 kembali ke Milan. Starting XI
adalah: Christian Abbiati; Luigi Sala, Alessandro Costacurta, Paolo
Maldini; Thomas Helveg, Demetrio Albertini, Massimo Ambrosini, Andres
Guglielminpietro; Zvonimir Boban, George Weah, Oliver Bierhoff.
- 1999-2000
- Meskipun sukses di musim sebelumnya, Zaccheroni gagal untuk mentransformasikan Milan seperti The Dream Team dulu. Pada musim berikutnya, meskipun munculnya striker Ukraina Andriy Shevchenko, Milan mengecewakan fans mereka baik dalam Liga Champions UEFA 1999-2000
ataupun Seri A. Milan keluar dari Liga Champions lebih awal, hanya
memenangkan satu dari enam pertandingan (tiga seri dan dua kalah) dan
mengakhiri musim 1999-2000 di tempat ke-3. Milan tidaklah menjadi sebuah
tantangan bagi dua pesaing scudetto kala itu, S.S. Lazio dan Juventus.
- 2000-2001
- Pada musim berikutnya, Milan memenuhi syarat untuk Liga Champions UEFA 2000-2001 setelah mengalahkan Dinamo Zagreb agregat 9-1. Milan memulai Liga Champions dengan semangat tinggi, mengalahkan BeÅŸiktaÅŸ JK dari Turki dan raksasa Spanyol FC Barcelona, yang pada waktu itu terdiri dari superstar internasional kelas dunia, Rivaldo
dan Patrick Kluivert. Tapi performa Milan mulai menurun secara serius,
seri melawan sejumlah tim (yang dipandang sebagai kecil/lemah secara
teknis untuk Milan), terutama kalah 2-1 oleh Juventus di Seri A dan 1-0
untuk Leeds United. Dalam Liga Champions putaran kedua, Milan hanya menang sekali dan seri empat kali. Mereka gagal untuk mengalahkan Deportivo de La Coruña dari Spanyol di pertandingan terakhir dan Zaccheroni dipecat. Cesare Maldini, ayah dari kapten tim Paolo, diangkat dan hal segera menjadi lebih baik. Debut kepelatihan resmi Maldini di Milan dimulai dengan menang 6-0 atas A.S. Bari, yang masih memiliki senjata muda, Antonio Cassano.
Itu juga di bawah kepemimpinan Maldini bahwa Milan mengalahkan saingan
berat sekota Internazionale dengan skor luar biasa 6-0, skor yang tidak
pernah diulang dan di mana Serginho
membintangi pertandingan. Namun, setelah bentuk puncak ini, Milan mulai
kehilangan lagi termasuk kekalahan 1-0 yang mengecewakan untuk Vicenza Calcio, dengan satu-satunya gol dalam pertandingan dicetak oleh seorang Luca Toni.
Terlepas dari hasil ini, dewan direksi Milan bersikukuh bahwa Milan
mencapai tempat keempat di liga di akhir musim, tapi Maldini gagal dan
tim berakhir di tempat keenam.
- 2001-2002
- Milan memulai musim 2000-2001 dengan lebih banyak penandatanganan kontrak pemain bintang termasuk Javi Moreno dan Cosmin Contra yang membawa Deportivo Alavés ke putaran final Piala UEFA. Mereka juga menandatangani Kakha Kaladze (dari Dynamo Kyiv), Rui Costa (dari AC Fiorentina), Filippo Inzaghi (dari Juventus), Martin Laursen (dari Hellas Verona), Jon Dahl Tomasson (dari Feyenoord), Ümit Davala (dari Galatasaray) dan Andrea Pirlo (dari Inter Milan). Fatih Terim
diangkat sebagai manajer, menggantikan Cesare Maldini, dan cukup
sukses. Namun, setelah lima bulan di klub, Milan tidak berada di lima
besar liga dan Terim dipecat karena gagal memenuhi harapan direksi.
-
- Era 2002 - 2012
- Terim digantikan oleh Carlo Ancelotti, meskipun rumor bahwa Franco Baresi akan menjadi manajer baru. Terlepas dari masalah cedera pemain belakang Paolo Maldini, Ancelotti berhasil dan mengakhiri musim 2001-02 dalam peringkat empat, tempat terakhir untuk di Liga Champions. Starting XI
pada saat itu adalah Christian Abbiati; Cosmin Contra, Alessandro
Costacurta, Martin Laursen, Kakha Kaladze, Gennaro Gattuso, Demetrio
Albertini, Serginho; Manuel Rui Costa; Andriy Shevchenko, Filippo
Inzaghi. Ancelotti membawa Milan meraih gelar juara Liga Champions pada
musim 2002/2003 ketika mengalahkan Juventus lewat drama adu penalti di Manchester, Inggris.
Milan terakhir kali meraih gelar prestisus dengan merebut juara Liga
Italia pada musim kompetisi 2003/2004 sekaligus menempatkan penyerang Andriy Shevchenko sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Italia, maka rossoneri-pun semakin ditakuti.
Pada akhir musim 2008/2009,Milan menempati peringkat ke-3 klasemen liga Serie A, dua peringkat di bawah rival sekota, Internazionale yang meraih scudetto dan di bawah Juventus.
Untuk memperbaiki hasil yang kurang memuaskan ini, Milan mendatangkan
pelatih muda yang sekaligus mantan pemain Milan era 90-an, Leonardo untuk menggantikan pelatih Milan sebelumnya, Ancelotti yang "hijrah ke London", tepatnya klub Chelsea F.C.. Milan juga terpaksa melepas beberapa pemainnya, antara lain:
- Kaka, pindah ke Real Madrid. Nilai transfernya ± 67 juta Euro
- Paolo Maldini, bek legendaris Milan ini memutuskan untuk pensiun
- Yoann Gourcuff, memutuskan untuk tetap di Bordeaux.
-
- Musim 2010/2011, Milan dipimpin oleh Massimiliano Allegri, dengan berbagai pembaruan mulai dari sponsor (bwin.com digantikan Emirates), hingga lini pemain. Di akhir bursa transfer, secara mengejutkan Milan memboyong Zlatan Ibrahimovic dari F.C. Barcelona (dengan opsi pinjaman dan pembelian 24 juta Euro di akhir musim), dan Robinho dari Manchester City. Awal musim, Milan dikejutkan dengan kekalahan 0-2 dari tim promosi A.C. Cesena, meski dalam pertandingan tersebut baik Ibrahimovic maupun Robinho memulai debutnya. Pada pertandingan derby tanggal 14 November 2010, Milan mengalahkan Internazionale di Giuseppe Meazza dengan gol tunggal penalti Ibrahimovic. Pada transfer paruh musim, Milan memboyong sejumlah pemain anyar seperti Antonio Cassano dari U.C. Sampdoria, Mark van Bommel dari Bayern München, dan Nicola Legrottaglie dari Juventus F.C.
-
Pelatih Terkenal AC.Milan :
Herbert Kilpin
Salah satu pendiri AC Milan sekaligus pelatih pertama Milan.
Carlo Ancelotti
Sumbangsihnya terhadap Milan adalah menyumbang 2 trofi Seri A dan 2 trofi Liga Champions sebagai pemain, serta 2 trofi Liga Champions dan 1 trofi Seri A sebagai pelatih.
Cesare Maldini
Sebagai pemain dia menyumbang 4 trofi Seri A dan 1 trofi Liga Champions.
Arrigo Sacchi
Pelatih yang membawa Milan mendapat predikat "The Dream Team", memenangkan 1 trofi Seri A, dan 2 trofi Liga Champions berturut-turut.
Fabio Capello
Suksesor dari Sacchi, di tangannya, Milan menjadi semakin gemilang. Menyumbangkan 4 trofi Seri A dan 1 trofi Liga Champions.
Nereo Rocco
Pelatih jenius Milan yang mengembangkan taktik catenaccio[35][36][37]. Menyumbangkan 2 trofi Seri A, 1 trofi Liga Champions, dan 1 trofi Piala Winners.
Vittorio Pozzo
Pelatih legendaris Italia, meski pada masanya Milan tidak terlalu bersinar, Ia membuktikan diri bahwa dirinya adalah pelatih jenius dengan menemukan formasi Metodo (2-3-2-3), formasi yang menyeimbangkan antara serangan dan pertahanan.
Nils Liedholm
Melatih Milan selama 3 generasi (1963-1966, 1977-1979, dan 1984-1987), Liedholm menyumbangkan 4 trofi Seri A.
Leonardo de Araújo
Pelatih Milan pertama yang berasal dari Brasil.
Massimiliano Allegri
Membawa AC Milan memenangi Serie A pertama kali sejak musim 2010-2011
Prestasi
Milan adalah salah satu klub tersukses di Italia, mengumpulkan 29
tropi di berbagai kompetisi domestik dan menjadi klub yang kerap menjadi
juara di ajang internasional, yaitu dengan memenangi 14 tropi kejuaraan
Eropa dan 4 titel juara dunia. Hanya
Boca Junior yang bisa menyamai prestasi itu.
Milan masih mendapat ‘satu bintang’ di kostum mereka, yang
menunjukkan Milan telah memenangi 10 kompetisi domestik Serie A. Milan
juga diperbolehkan mengenakan kostum dengan
Badge of Honour UEFA saat mengikuti kompetisi Liga Champions mengingat mereka sudah memenangi lima kejuaraan.
Di beberapa kejuaraan dan kompetisi, Milan juga mencatat rekor
tersendiri sebagai tim yang paling sukses. Di SuperCoppa Italia
misalnya, Milan mengumpulkan lima tropi (1988; 1992; 1993; 1994; 2004).
Demikian juga di Piala SUper Eropa (1989; 1990; 1994; 2003; 2007) dan
Piala Interkontinental (1969; 1989; 1990).
Kejuaraan Nasional
Perayaan scudetto Milan musim 2003/2004
- Seri A:
- Juara (18): 1901; 1906; 1907; 1950-51; 1954-55; 1956-57;
1958-59; 1961-62; 1967-68; 1978-79; 1987-88; 1991-92; 1992-93; 1993-94;
1995-96; 1998-99; 2003-2004; 2010-2011
- Runner-up (15): 1902; 1947-48; 1949-50; 1951-52, 1955-56, 1960-61;
1964-65; 1968-69; 1970-71; 1971-72; 1972-1973; 1989-90; 1990-91;
2004-05; 2011-12
- Juara (2): 1980–81; 1982–83
- Copa Italia:
- Juara (5): 1966–67; 1971–72; 1972–73; 1976–77; 2002-03
- Runner-up (7): 1941–42; 1967–68; 1970–71; 1974–75; 1984–85; 1989-90; 1997-98
- Piala Super Italia:
- Juara (6): 1988; 1992; 1993; 1994; 2004; 2011
- Runner-up (3): 1996; 1999; 2003
Kejuaraan Eropa
Euforia kemenangan AC Milan di Liga Champions 2007
- Juara (7): 1962-63; 1968-69; 1988-89; 1989-90; 1993-94; 2002-03; 2006-07
- Runner-up (4): 1957-58; 1992-93; 1994-95; 2004-05
- Juara (5): 1989; 1990; 1994; 2003; 2007
- Runner-up (2): 1973; 1993
- Piala Winners:
- Juara (2): 1967–68; 1972–73
- Runner-up (1): 1973–74
Kejuaraan Dunia
- Piala Interkontinental / Piala Dunia Antarklub FIFA:
- Juara (4):1969; 1989; 1990; 2007
- Runner-up (4): 1963; 1993; 1994; 2003
Kejuaraan lainnya
- Piala Latin
(Piala yang paling penting bagi klub-klub Eropa pada tahun 40-an dan
50-an. Diselenggarakan sejak 1949 hingga 1957 antara juara-juara
Perancis, Italia, Portugal dan Spanyol. Kejuaraan ini menghilang setelah
dimulainya Piala Champions.):
- Juara (3): 1951; 1956
- Runner-up (1): 1953
-
- Juara (3): 2009, 2011, 2012
- Juara (2): 1988, 1990
- Runner-up (1): 1999
- Juara (12): 1992, 1993, 1994, 1996, 1997, 2002, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009, 2011
- Runner-up (9): 1991, 1995, 1998, 1999, 2000, 2001, 2003, 2004, 2010
Untuk "beberapa tahun" belakangan, lambang Milan memakai sentuhan bendera Milan (
flag of Milan), yaitu lambang yang terlihat seperti lambang salib berwarna merah pada lambang Milan, yang aslinya adalah bendera dari Saint Ambrose. Panggilan Milan yang lainnya,
Il Diavolo Rosso (setan merah) berasal dari lambang bintang yang dikenakan Milan di atas lambang klubnya. Bintang tersebut dikenakan Milan pada 1979 karena Milan sudah memenangkan lebih dari sepuluh gelar lokal (scudetto Seri A). Saat ini, lambang klub Milan adalah untuk dipersembahkan kepada bendera
Comune di Milano, dengan singkatan
ACM di atas dan tahun berdirinya
1899 di bawah
Basis pendukung secara
sejarah, AC Milan (dipanggil dengan "Milan" saja di Italia)
didukung oleh kaum pekerja dan kelas buruh di Milan yang umumnya
merupakan para pendatang dari daerah Italia selatan (atas dasar itulah
julukan "Casciavit" / obeng diberikan untuk Milan), sementara Inter lebih didukung orang-orang kaya. Meskipun begitu, pada beberapa tahun terakhir, basis pendukung telah banyak berubah. Milan kini dimiliki oleh raja media dan Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi, sementara Inter dimiliki pebisnis garis tengah-kiri, Massimo Moratti.
Basis pendukung Milan yang disebut
Milanisti mayoritas berhaluan politik sayap kiri, berseberangan dengan Inter yang didominasi oleh pendukung yang secara tradisional berhaluan sayap kanan. Grup pendukung (
ultras) yang terkenal dari Milan adalah
Fossa Dei Leoni yang beraliran ekstrem kiri, dan
Brigate Rossonere yang beraliran ekstrem kanan. Menyusul keributan dengan suporter Inter pada
derby musim kompetisi 2005/2006,
Fossa Dei Leoni membubarkan diri secara organisasi. Meskipun begitu,
massa mereka masih setia mendukung Milan di tribun khusus bagian selatan
stadion San Siro bersama kelompok lain, dengan sebutan
Curva Sud Milano.
Milan juga mensponsori "AC Milan Superleague Formula"
dalam ajang balap mobil Superleague Formula (ajang balap mobil formula yang diponsori klub sepak bola, dan balapan sesuai nama klub yang mensponsorinya). Robert Doornbos yang balapan untuk Minardi dan Red Bull Racing di kejuaraan dunia Formula One, akan membalap untuk Milan. Doornbos memenangkan balapan pertamanya untuk tim di Superleague Formula Nürburgring 2008. Doornbos digantikan oleh juara GP2 series, Giorgio Pantano. Penggantian ini menyebabkan Milan adalah peserta pertama yang memakai lebih dari satu pembalap. Di balapan pertama Giorgio, tim AC Milan mengalami masalah pada gearbox - saat pertandingan kualifikasi - yang menyebabkan ia terdampar di grid ke-16 saat balapan pertama. AC Milan memenangkan balapan kedua dari pembukaan musim 2009. Pada musim 2010, Milan menggunakan jasa Yelmer Buurman sebagai pengendara mobil Superleague Formula.
Berdasarkan Deloitte Football Money League yang diterbitkan oleh konsultan Deloitte, di musim 2005/2006, Milan ada di peringkat kelima klub sepak bola dengan pendapatan terringgi di dunia dengan jumlah estimasi pendapatannya 233.7 juta Euro. Saat ini, Milan menempati peringkat keenam dalam daftar Klub Sepakbola Terkaya Di Dunia oleh majalah Forbes, membuat Milan klub sepak bola Italia terkaya.
Fly Emirates adalah sponsor Milan saat ini, di mulai dari musim 2010/2011 dan setidaknya akan bertahan hingga 5 musim ke depan. Perusahaan judi online Austria, bwin.com adalah sponsor Milan yang sebelumnya, dengan kontrak empat tahun dimulai dari musim 2006/2007. Sebelum bwin.com, sponsor Milan adalah Opel, perusahaan mobil asal Jerman. Opel mensponsori Milan selama 12 tahun, dan terpampang selama itu juga dengan logonya, namun, pada musim 2003/2004 dan 2005/2006 nama sponsor Opel di seragam Milan berubah, menjadi Meriva (2003/2004) dan Zafira (2005/2006), dua mobil produk mereka. Seragam dan perlengkpan olahraga Milan saat ini disuplai dari perusahaan manufaktur olahraga Jerman, Adidas, yang kontraknya berakhir pada musim 2017/2018. Kontrak ini membuat Adidas adalah manufaktur resmi semua seragam dan perlengkapan replika Milan. Sebelum Adidas, perusahaan olahraga Italia Lotto adalah manufaktur resmi seragam dan perlengkapan Milan. Tanggal 14 Januari 2008, Milan dan Adidas memperbaharui kontrak kerjasama sampai 30 Juni 2018. Berdasarkan kontrak, Adidas bertanggungjawab terhadap tiga franchise Milan: sponsor terhadap seragam, merchandise Milan, dan distribusi semua produk non-sepak bola Milan
Hymne Lagu AC.Milan
AC Milan juga mempunyai himne yang berjudul "Inno Milan!",diciptakan oleh Tony Renis, pembuat lagu asal Italia.
Bahasa Italia |
Bahasa Indonesia |
Milan milan solo con te
Milan milan sempre per te
Camminiamo noi accanto ai nostri eroi
Sopra un campo verde sotto un cielo blu
Conquistate voi una stella in piã
A brillar per noi
E insieme cantiamo
Milan Milan solo con te, Milan!!
Milan Milan sempre per te
Ooo oo... Ooo oo..
Una grande squadra
Sempre in festa olã¨
Ooo oo... Ooo oo.. Ooo oo..
E insieme cantiamo
Milan Milan solo con te, Milan!!
Milan Milan sempre per te
Con il Milan nel cuore
Nel profondo dell'anima
Un vero amico sei
E insieme cantiamo
Milan Milan solo con te, Milan!!
Milan Milan sempre con te
Ooo oo.. Ooo oo.. |
Milan Milan hanya dengan anda
Milan Milan selalu untuk anda
Kita berjalan di samping pahlawan kita
Di lapangan hijau, di bawah langit biru
Anda memenangkan bintang utama
Bersinar untuk kita
Dan bersama kami menyanyi
Milan Milan hanya dengan anda, Milan!!
Milan Milan selalu untuk anda
Ooo oo... Ooo oo..
Sebuah tim besar
Juga dalam perayaan
Ooo oo... Ooo oo.. Ooo oo..
Dan bersama kami menyanyi
Milan Milan hanya dengan anda, Milan!!
Milan Milan selalu untuk anda
Dengan Milan di hati
Di kedalaman jiwa
Seorang sahabat sejati anda
Dan bersama kami menyanyi
Milan Milan hanya dengan anda, Milan!!
Milan Milan selalu untuk anda
Ooo oo... Ooo oo.. |
Fakta Menarik Lain
- Sejak tahun 1997, tak ada lagi pemain Milan yang boleh mengenakan
nomor punggung #6 karena sudah dipensiunkan. Hal ini dilakukan untuk
memberi penghormatan tersendiri kepada
Franco Baresi, ikon Milan di masa lalu.
- Dari tahun 1907 hingga 1950, Milan mengalami paceklik gelar. Periode itu merupakan periode terburuk dalam sejarah Milan.
- Milan memegang rekor sebagai tim yang catatan rekor tak
terkalahkannya paling panjang di Serie A, yaitu dalam 58 pertandingan,
dimulai saat ditahan imbang Parma 0-0 pada 26 Mei 1991 hingga kalah
ironis di kandang sendiri dari Parma 1-0 pada 21 Maret 1993. Di Level
Eropa, rekor ini berada di urutan ketiga setelah capaian Steaua
Bucharest (104 laga) dan Glasgow Celtics (68 laga).
- Paolo Maldini menjadi salah satu pemain Milan yang masuk dalam buku
rekor Serie A sebagai pemain dengan caps terbanyak di kompetisi
domestik.
- Maldini juga mensejajarkan dirinya dengan Franco Baresi. Nomor
punggung #3 yang semasa aktif dipakainya, kini telah dipensiunkan guna
mengenang jasa-jasanya dan akan muncul kembali jika anaknya menjadi
pemain profesional Milan
.
- Silvio Berlusconi menjadi presiden dengan periode terlama di Milan.
Setidaknya selama 20 tahun ia berkuasa di Milan di mulai pada tahun
1986 hingga 2004, yang kemudian dilanjutkan pada tahun 2006 hingga 2008.
Piero Pirelli menjadi orang kedua dengan periode kekuasaan terpanjang,
yaitu antara 1909 hingga 1928.
- Untuk pelatih,
Carlo Ancelotti dan
Herbert Kilpin menjadi orang dengan periode kepelatihan terpanjang di Milan dalam satu masa tugas.
Forza AC.Milan
Cuore Sempre!
Milan Campione!