Di Eropa, mesin diesel kini menjadi primadona. Hampir seluruh produsen, dari mobil kota sampai mewah, menawarkan produk bermesin diesel. Penyebabnya, mesin diesel moderen dengan teknologi “common rail” lebih ramah terhadap lingkungan, konsumsi bahan bakar lebih irit, suara mesin yang tidak lagi kasar dan getaran makin halus.
Di samping itu, untuk perawatan, tidak terlalu ribet sehinga lebih praktis dan ekonomis. Karena itu pula, makin banyak produsen mengembangkan mesin diesel dengan kemampuan yang makin baik.
Salah satu produsen Eropa yang gencar mengembangkan mesin diesel adalah Volvo. Terakhir produsen mobil Swedia yang sekarang menjadi milik Geely, China, memodifikasi untuk meningkatkan kemampuan kerja mesin diesel yang digunakan untuk V70, XC70 dan S60, yaitu mesin silider D5, 5-silinder dan dan D3 turbo diesel.
Injektor Piezo-elektrik
Untuk mesin D5, kemampuan ditingkatkan lagi untuk menghasilkan tenaga dan torsi dari 205PS/420Nm menjadi 215 PS dan 440 Nm. Secara bersamaan konsumsi bahan bakar makin irit sampai 8 persen.
Dengan mesin baru ini, konsumsi bahan bakar Volvo S80 transmisi manual yang dipasangi sistem start/stop sistem, konsumsi bahan bakarnya (kombinasi) - berdasarkan standar tes Eropa - 4.9 literl/100 km atau 20,4 km/liter.
Diejelaskan pula, kalau teknik mengemudinya lebih baik lagi, akan membuat konsumsi bahan bakar dan polusi makin rendah. Untuk ini Vovo mengembangkan bagian tertentu dari mesin, dengan target menurun hambatan geseknya.
“Sebenarnya pengembangan pada beberapa bagian mesin yang dilakukan secara bersamaan membuat mobil makin mantap dikemudikan. Biaya operasional juga makin murah/ Butuh waktu cukup lama untuk menentukan dan memperbaiki detil kecil agar kerja mesin lebih efisien,” kata Derek Crabb, Wakil Presiden Powertrain Engineering Volvo Cars.
Sekuensial Turbo
Sebelum dikembangkan lagi, mesin D5 dinilai sebagai mesin diesel terbaik di kelasnya. Pasalnya, mesin ini menggunakan teknologi twin-turbo sekuensial (berurutan), busi pijar keramik dan injeksi bahan bakar piezo-elektrik.
Fitur baru yang dikembangkan pada mesin twin-turbo adalah dua turbocharger dengan ukuran berbeda, bekerja secara tandem untuk menambah tenaga pada rentang putaran mesin yang lebih besar. Hasilnya, mesin jadi lebih responsif dan bertenaga serta makin mantap dikebut pada putaran tinggi. Teknologi injektor piezo elektrik membuat distribusi bahan bakar ke ruang bakar semakit akurat.
Sementara itu mesin D3 yang menghasilkan tenaga 183 PS dan torsi 400 Nm diperkenalkan pada Vovlo S60 dan V60 pada 2010 dasarnya sama dengan D5. Hanya langkahnya lebih pendek sehingga kapasitasnya turun menjadi 2,0 liter.
Kedua mesin menggunakan injektor yang sama, yaitu piezo-elektrik. Dengan akurasi dan tekanan kerja yang tinggi, injektor ini bekerja lebih menghasilkan pembakaran yang efektif. Selanjut, mobil bermesin diesel mantap dikebut pada berbagai kecepatan dan putarn mesin.
Faktor lain yang juga membuat mesin diesel ini makin hebat, urbocharger yang digunakan adalah tipe geometri yang bisa berubah-ubah alias VGT (variable geometry turbocharger). Sudut daun turbo atau sudu-sudunya pada turbin berubah-ubah sesuai dengan putaran mesin atau tekanan gas buang dikeluarkan oleh mesin.
Tenaga dan torsi mesin D3 tidak berubah. Kendati demikian, kemampuan mesin ini membuat mobil yang menggunakannya makin enak dikemudikan.
“Mesin diesel moderen, torsi lebih besar dari tenaga. Dengan torsi besar, akselerasi jarak pendek lebih baik dari mesin bensin,” jelas Derek Crab.