-Jeruk lemon ternyata mengandung lebih banyak gula dari stroberi
-Nama bawang ternyata diambil dari kata dalam bahasa Latin yang berarti mutiara berukuran besar
-Setengah dari penduduk dunia ternyata makanan pokoknya beras
-Makanan cepat saji ternyata bukan hal baru. Sisa-sisa kedai fastfood ternyata juga ditemukan di antara reruntuhan puing-puing kota kuno. Bahkan bangsa Yunani kuno pun terbukti amat menyukai kebiasaan makanan cepat saji ini. Yang dapat dibilang baru hanyalah jenis produknya yang dibuat secara massal, pilihan menunya yang sesuai standar, dan resep-resep fastfood yang diterapkan juga dalam sistem berantai
-Keripik kentang ternyata ditemukan oleh seorang Indian dari Amerika Utara bernama George Crum
-Sepanjang hidupnya orang rata-rata mengabiskan 35 ton makanan
-Es krim ternyata berasal dari Cina. ketika Marco Polo kembali ke tanah asalnya, Italia dari Cina tahun 1295, selain membawa aneka benda, dia juga membawa serta sebuah resep. Resep ini tak lain adalah resep hidangan penutup warga Cina yang terkenal dengan sebutan ‘es susu’. Kemudian bangsa Eropa mengganti susu dengan krim sekaligus mengubah sebutannya menjadi ‘es krim’. Sejak itulah es krim menjadi hidangan yang laris manis dan disukai siapa saja
-Tahukah anda, pendiri kedai cepat saji Mcdonald adalah seorang pemegang gelar kesarjanaan di bidang ilmu yang mendalami seluk beluk hamburger
-Warga Prancis ternyata menghabiskan kira-kira 500 juta siput per tahun untuk hidangan escargot
-Wortel ternyata dapat benar-benar membantu ketajaman mata anda di saat berada dalam kegelapan
-Sereal pertama yang dijadikan sarapan rupanya terbuat dari gandum KW2 alias yang sudah tidak utuh lagi
-Waspadalah, tak kurang dari 100 ribu bakteri terdapat dalam 1 liter air minum
-Kata “gaji” atau “salary” ternyata berasal dari kata “garam” atau “salt”. Sebagai bahan pengawet tertua, di masa lalu garam sangat sulit ditemukan. Saking jarangnya, dalam keseharian garam kerap dijadikan sebagai alat tukar pembayaran. Bayangkan, mendapat 1 sendok garam setara dengan kerja keras seharian! Berbeda dengan zaman sekarang dimana garam begitu melimpah dan bisa didapat dengan harga yang relatif murah
-Krim ternyata lebih cair daripada susu
-Kopi instan ternyata bukan barang baru, karena keberadaannya sudah ada sejak pertengahan abad ke 18
-Menu chopsuey ternyata bukan berasal dari dataran Cina, tapi merupakan kreasi seorang imigran Cina yang tinggal di California
-Mitos anda akan lebih lapar jika berada di daerah berudara dingin itu salah. Karena selera makan tidak dipengaruhi oleh temperatur atau suhu udara
-Saus yang digunakan penduduk Frankfurt(Jerman) untuk makan ternyata dikreasikan pertama kali di Cina
-Membiarkan susu dalam keadaan terbuka diterpa sinar matahari selama 2 jam akan menghilangkan 2/3 kandungan vitamin B
-Makanlah tomat bersamaaan dengan burger. Pertimbangannya, bila sumber vitamin C(jeruk,anggur,tomat) dimakan bersama daging atau kacang-kacangan yang sudah dimasak, tubuh akan lebih mudah menyerap zat besi yang terkandung di dalam makanan berprotein
-Air yang sudah anda minum sebenarnya sudah pernah diminum orang lain sebelumnya, bahkan mungkin sudah sekian banyak berulang kali.
-Dibutuhkan 3.500 kalori untuk membentuk 1 pon lemak tubuh. Jadi tetaplah aktif bergerak untuk membakar kalori yang masuk ke dalam tubuh sedingga kalori tidak berubah menjadi timbunan lemak
-Kacang ternyata di zaman dahulu digunakan dalam pembuatan dinamit
-Menyajikan ikan dengan irisan jeruk lemon rupanya sudah menjadi tradisi sejak abad pertengahan. Orang percaya, rasa asam yang terkandung dalam jeruk lemon daoat menghancurkan tulang ikan yang mungkin saja tertelan
Hal Hal Yang Membahayakan Kesehatan
Rumah adalah tempat berlindung dan melepas lelah. Namun, tahukah Anda bahwa rumah Anda juga merupakan tempat tinggal dari kuman-kuman penyebab penyakit? Ya, setidaknya 65 persen penyebab flu berasal dari rumah dan lebih dari setengah angka penyebab keracunan makanan juga terjadi di rumah.
Segala hal yang kita lakukan di rumah setiap hari memiliki dampak yang sangat besar untuk kesehatan kita, baik dalam jangka waktu dekat, maupun panjang. Berikut adalah 6 kegiatan di rumah yang bisa menjadi penyebab Anda jatuh sakit:
1. Spons
Phillip Tierno, PhD, Kepala Bagian Imunologi Mikrobiologi dan Diagnostik Klinis di New York University Langone Medical Center, dan penulis buku The Secret Life of Germs menyatakan bahwa ruangan paling kotor di rumah semua orang adalah di dapur. Alasannya, di tempat inilah manusia biasa berinteraksi dengan jasad hewan di atas meja dan tempat cuci piring. Daging mentah bisa membawa bakter E.coli dan salmonela, di samping virus-virus dan bakteri lainnya.
Salah satu alat yang digunakan manusia untuk membersihkan rumahnya adalah spons. Spons amat membantu dalam mengeringkan daerah atau meja yang basah karena menyerap air sangat cepat dan efisien. Namun, ketika menjalankan tugasnya menyerap air, spons juga ikut menyerap bakteri, termasuk E.coli dan lainnya. Ini adalah benda terkotor yang ada di rumah, termasuk kain atau lap yang ada di rumah.
Semakin Anda berusaha membersihkan meja makan atau meja tempat menyiapkan makanan menggunakan spons, semakin banyak bakteri yang Anda sebarkan di rumah. Spons biasanya dibiarkan begitu saja di suatu mangkuk atau wadah tertentu dalam keadaan basah, dan ini menjadi tempat tinggal dan berkembang yang nyaman bagi para mikroba. Belum lagi jika Anda menggunakan spons yang sama untuk membersihkan piring, kulkas, hingga meja makan.
Untuk mencegah makin berkembangnya kuman di rumah Anda, disarankan untuk mencelupkan spons ke dalam larutan pemutih dan air sebelum digunakan untuk mengelap meja atau apa pun. Ini adalah saran termurah dan termudah.
Selain itu, pastikan juga setelah digunakan, taruh spons di atas benda yang bisa menyaring airnya keluar, jangan diletakkan dalam wadah berisi air, biarkan mengering. Udara dan tempat yang kering bisa membunuh kuman dan bakteri.
Salah satu cara lain untuk membunuh bakteri adalah dengan memasukkan spons ke dalam sebuah wadah tahan panas berisi air, lalu panaskan dengan microwave selama semenit. Panas akan membunuh bakteri hingga ke lubang-lubang di dalam spons.
2. VakumPembersih
vakum konvensional dimaksudkan untuk mengangkat debu yang cukup terlihat dengan kasat mata. Namun, partikel-partikel kecil debu yang bisa melayang keluar dari pori-pori vakumlah yang patut dikhawatirkan.
Meski setelah membersihkan lantai dengan vakum akan membuat lantai terlihat lebih bersih, debu-debu kecil kasat mata tadi masih tersisa dan memicu alergi dan asma. Kebiasaan membersihkan debu dengan pembersih vakum menyebabkan partikel kecil ini terbebas di udara dan baru akan kembali lagi setelah berjam-jam.
Solusinya, carilah vacuum cleaner dengan filter high efficiency particulate air (HEPA). Tak seperti pembersih vakum kebanyakan, filter HEPA mampu menahan partikel terkecil agar tak keluar lewat lubang-lubang pori-pori.
3. Tidur dengan bantal dan matras
Secara umum, rata-rata manusia meninggalkan 1,5 juta sel kulit mati per jam dan mengeluarkan cairan tubuh setidaknya 1 kwart per hari, meski tidak melakukan apa pun. Kulit-kulit mati ini berakumulasi di bantal dan kasur menjadi makanan enak bagi para kutu-kutu kecil.
Setiap 10 tahun, kasur akan terasa 2 kali lebih berat dari berat awal karena akumulasi dari rambut, cairan tubuh, rambut hewan, kulit mati, jamur, spora, bakteria, zat kimia, serat, kutu debu, serangga, dan lain-lainnya. Setelah 5 tahun, 10 persen dari berat bantal Anda adalah kutu-kutu debu. Inilah yang terhirup oleh Anda saat tertidur. Di atas benda apa yang Anda tiduri, itu bisa berpengaruh terhadap alergi atau asma Anda.
Solusinya? Karena kita masih harus tidur menggunakan bantalan empuk, maka saran yang bisa dilakukan adalah dengan menutup bantal dan kasur dengan seprai tebal atau berlapis. Ini perlu dilakukan agar mencegah penyakit tertimbun di kasur dan bantal Anda. Disarankan pula untuk mencuci seprai setiap satu minggu sekali dengan air panas antara 55-65 derajat celsius.
4. Memanggang daging
Barbekyu di rumah atau istilah �bakar-bakar� setiap kumpul-kumpul sudah hal yang biasa Anda lakukan bersama keluarga dan kerabat? Coba pikir-pikir lagi apakah kebiasaan ini mau terus dilakukan. Memasak daging di atas bara panas bisa menyebabkan kanker.
Pasalnya, membakar daging menciptakan polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs) dan heterocyclic amines (HCAs). Ketika lemak meleleh dari daging dan turun ke bara panas, terbakar, lalu terjadi asap, terciptalah PAH. Inilah yang membuat tanda bekas hitam di daging setelah dibakar. HCA terbentuk ketika daging dimasak dalam temperatur tinggi, yang juga terbentuk ketika memasak di dalam ruangan.
Solusinya, batasi kegiatan memasak di luar ruangan, penggunaan lembaran timah, atau panaskan daging di microwave sebelum dipanggang sebagai pencegahan. Demikian saran Michael Thun, MD, Wakil Ketua Riset Pengawasan dan Epidemi di American Cancer Society.
Membungkus daging dengan lembaran timah yang sudah dibolongi memberi jalan untuk lemak meleleh keluar, tetapi membatasi asap sisa lemak yang terbakar kembali mengenai daging. Sebagian lemak juga bisa dihilangkan dengan me-microwave daging terlebih dulu, dan pilihlah daging yang tak banyak lemaknya.
5. Membuka jendela
Udara di dalam rumah juga berbahaya untuk kesehatan karena mengandung bakteri, jamur, lumut, asap rokok, virus, kulit mati hewan peliharaan, kutu debu, dan banyak hal lainnya.
Disarankan untuk tidak menambah zat polusi lagi ke dalam rumah, dan nyalakan pendingin udara. Semua pendingin udara rumahan memiliki saringan sistem yang mengamankan alat tersebut dari zat perusak. Namun, penting untuk dipastikan bahwa pendingin udara yang digunakan memiliki penyaring yang bisa menyaring partikel-partikel kecil sekalipun.
Sebuah studi yang terbit di The New England Journal of Medicine bahwa udara yang bersih di rumah bisa menambah hidup seseorang hingga 5 bulan. Akan lebih baik jika Anda bisa berinvestasi pada alat penjernih udara (air purifier), khususnya di kamar tidur, tempat berkumpulnya para bakteri.
6. Duduk di depan televisi
Menonton televisi adalah hal yang paling digemari kebanyakan orang untuk menghabiskan waktunya. Hal ini juga yang membuat kesehatan seseorang memburuk, khususnya akibat menonton televisi sambil memakan camilan yang tinggi kalori.
Ketika seseorang menonton televisi sambil makan kudapan, Anda sering tak menyadari berapa banyak kalori yang sudah Anda konsumsi. Saat ini, lebih dari sepertiga populasi Amerika Serikat menderita obesitas dan sepertiganya masuk dalam kategori kelebihan berat badan akibat gaya hidup seperti ini.
Kelebihan berat badan bisa meningkatkan kondisi jantung buruk, kanker, arthritis, dan penyakit berbahaya lainnya. Solusinya, kurangi waktu menonton televisi, jauhi camilan, dan mulailah berjalan kaki atau berolahraga