Dikarenakan sesuatu hal keingintahuan dan orang yang saya sayangi terkena gejala tekanan darah tinggi/tensi, maka saya mencoba mencari beberapa referensi kesehatan tentang penyakit ini. Tekanan darah tinggi atau hipertensi tergolong silent killer, penyakit
yang tak menunjukkan gejala kritis hingga serangan fatal terjadi.
Kondisi ini biasanya berhubungan penyakit kardiovaskuler seperti
gangguan jantung dan stroke. Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan kondisi peningkatan
tekanan darah secara kronis atau melebihi 140/90 mmHg. Kondisi ini bisa
disebabkan oleh berbagai faktor, bahkan yang tidak Anda duga sekalipun.
Lakukan kebiasaan hidup sehat dengan olahraga teratur dan konsumsi
makanan yang dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Berikut di
antaranya :
1. KismisStudi Louisville Metabolic and Atherosclerosis Research Center baru-baru ini menunjukkan bahwa ngemil kismis tiga kali sehari bermanfaat menurunkan tekanan darah tinggi. Meski mereka belum yakin mekanisme kismis menurunkan tekanan darah, namun mereka memperlihatkan kandungan gizi kismis yang kaya kalium, zat antioksidan, serat, polifenol, dan asam fenolat.
2. Kiwi Penelitian yang dipresentasikan di pertemuan American Heart Association akhir tahun lalu menunjukkan bahwa konsumsi kiwi setiap hari bermanfaat menurunkan tekanan darah tinggi secara alami. Kandungan lutein kiwi yang memiliki efek antioksidan berperan menurunkan tekanan darah sistolik.
3. PisangStudi pada 2005 yang dipublikasikan di jurnal Hypertension menemukan efek penurunan tekanan darah dari makanan yang kaya kandungan potasium, seperti pisang. Hasil penelitian ini telah diperkuat dengan sejumlah studi lanjutan yang menunjukkan manfaat pisang dalam membantu menurunkan tekanan darah tinggi.
4. SemangkaTak hanya memberikan efek segar, semangka mengandung sejumlah nutrisi seperti serat, likopen, vitamin A, dan potasium. Studi Florida State University menunjukkan bahwa semangka juga mengandung asam amino L-citrulline/L-arginine, yang memberi efek menurunkan tekanan darah tinggi.
5. Kentang ungu Penelitian kecil yang dipresentasikan dalam pertemuan American Chemical Society tahun lalu menunjukkan, kentang ungu memiliki efek sama baiknya dengan oatmeal dalam membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Penelitian dilakukan dengan meminta partisipan mengonsumsi kentang ungu selama sebulan tanpa mengupas kulitnya.
6. Tahu Konsumsi tahu atau produk kedelai lainnya, seperti kacang kedelai, miso, edamame, tempe, dan susu kedelai, berkaitan dengan penurunan tekanan darah. Studi yang dipresentasikan di pertemuan tahunan American College of Cardiology menemukan kandungan isoflavon dalam kedelai yang memainkan peran penting dalam penurunan tekanan darah sistolik.
7. Cokelat Review studi yang dipublikasikan di jurnal BMC Medicines menunjukkan bahwa kandungan flavanol cokelat berperan memicu pelebaran pembuluh darah, di mana kondisi ini pada gilirannya akan menurunkan tekanan darah. "Flavanol telah terbukti meningkatkan pembentukan nitric oxide endotel, yang mendukung penurunan tekanan darah," kata peneliti dari Universitas Adelaide, Dr Karin Ried.
1. KismisStudi Louisville Metabolic and Atherosclerosis Research Center baru-baru ini menunjukkan bahwa ngemil kismis tiga kali sehari bermanfaat menurunkan tekanan darah tinggi. Meski mereka belum yakin mekanisme kismis menurunkan tekanan darah, namun mereka memperlihatkan kandungan gizi kismis yang kaya kalium, zat antioksidan, serat, polifenol, dan asam fenolat.
2. Kiwi Penelitian yang dipresentasikan di pertemuan American Heart Association akhir tahun lalu menunjukkan bahwa konsumsi kiwi setiap hari bermanfaat menurunkan tekanan darah tinggi secara alami. Kandungan lutein kiwi yang memiliki efek antioksidan berperan menurunkan tekanan darah sistolik.
3. PisangStudi pada 2005 yang dipublikasikan di jurnal Hypertension menemukan efek penurunan tekanan darah dari makanan yang kaya kandungan potasium, seperti pisang. Hasil penelitian ini telah diperkuat dengan sejumlah studi lanjutan yang menunjukkan manfaat pisang dalam membantu menurunkan tekanan darah tinggi.
4. SemangkaTak hanya memberikan efek segar, semangka mengandung sejumlah nutrisi seperti serat, likopen, vitamin A, dan potasium. Studi Florida State University menunjukkan bahwa semangka juga mengandung asam amino L-citrulline/L-arginine, yang memberi efek menurunkan tekanan darah tinggi.
5. Kentang ungu Penelitian kecil yang dipresentasikan dalam pertemuan American Chemical Society tahun lalu menunjukkan, kentang ungu memiliki efek sama baiknya dengan oatmeal dalam membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Penelitian dilakukan dengan meminta partisipan mengonsumsi kentang ungu selama sebulan tanpa mengupas kulitnya.
6. Tahu Konsumsi tahu atau produk kedelai lainnya, seperti kacang kedelai, miso, edamame, tempe, dan susu kedelai, berkaitan dengan penurunan tekanan darah. Studi yang dipresentasikan di pertemuan tahunan American College of Cardiology menemukan kandungan isoflavon dalam kedelai yang memainkan peran penting dalam penurunan tekanan darah sistolik.
7. Cokelat Review studi yang dipublikasikan di jurnal BMC Medicines menunjukkan bahwa kandungan flavanol cokelat berperan memicu pelebaran pembuluh darah, di mana kondisi ini pada gilirannya akan menurunkan tekanan darah. "Flavanol telah terbukti meningkatkan pembentukan nitric oxide endotel, yang mendukung penurunan tekanan darah," kata peneliti dari Universitas Adelaide, Dr Karin Ried.
8. Bayam
Bayam merupakan sumber magnesium
yang sangat baik. Tidak hanya melindungi Anda dari penyakit jantung, tetapi
juga dapat mengurangi tekanan darah. Selain itu, kandungan folat dalam bayam
dapat melindungi tubuh dari homosistein yang membuat bahan kimia berbahaya.
Penelitian telah menunjukkan bahwa tingkat tinggi asam amino (homosistein)
dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.
9. Biji bunga matahari
Mungkin Anda lebih mengenalnya
dengan sebutan kuaci. Kandungan magnesiumnya sangat tinggi dan biji bunga
matahari mengandung pitosterol, yang dapat mengurangi kadar kolesterol dalam
tubuh. Kolesterol tinggi merupakan pemicu tekanan darah tinggi, karena dapat
menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Tapi, pastikan Anda mengonsumsi kuaci
segar yang tidak diberi garam.
10. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan, seperti kacang
tanah, almond, kacang merah mengandung magnesium dan potasium. Potasium dikenal
cukup efektif menurunkan tekanan darah tinggi.
11. Pisang
Buah ini tidak hanya menawarkan rasa
lezat tetapi juga membuat tekanan darah lebih sehat. Pisang mengandung kalium
dan serat tinggi yang bermanfaat mencegah penyakit jantung. Penelitian juga
menunjukkan bahwa satu pisang sehari cukup untuk membantu mencegah tekanan darah
tinggi.
12. Kedelai
Banyak sekali keuntungan mengonsumsi
kacang kedelai bagi kesehatan Anda. Salah satunya dalah menurunkan kolesterol
jahat dan tekanan darah tinggi. Kandungan isoflavonnya memang sangat bermanfaat
bagi kesehatan.
13. Kentang
Nutrisi dari kentang sering hilang
karena cara memasaknya yang tidak sehat. Padahal kandungan mineral, serat dan
potasium pada kentang sangat tinggi yang sangat baik untuk menstabilkan tekanan
darah.
14. Cokelat pekat (dark chocolate)
Pecinta cokelat pasti akan senang,
karena kandungan flavonoid dalam cokelat dapat membantu menurunkan tekanan
darah dengan merangsang produksi nitrat oksida. Nitrat oksida membuat sinyal
otot-otot sekitar pembuluh darah untuk lebih relaks, dan menyebabkan aliran
darah meningkat.
15. Avokad
Asam oleat dalam avokad, dapat
membantu mengurangi kolesterol. Selain itu, kandungan kalium dan asam folat,
sangat penting untuk kesehatan jantung.
16.Biji bunga Matahari (Kuaci)
Kuaci mungkin akan menjadi camilan
yang enak juga bagi Anda, tetapi pastikan Anda mengonsumsi kuaci yang masih
segar tanpa tambahan garamjika Anda ingin menurunkan tekanan darah tinggi Anda.
Kuaci memiliki kandungan magnesium yang sangat tinggi dan juga pitosterol yang
dapat mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh. Kolesterol tinggi merupakan
pemicu tekanan darah tinggi.
Simak juga penyebab utama darah tinggi (hipertensi) adalah :
1. Jadwal Padat yang Bikin Stres
Stres kronis seperti yang Anda alami saat bekerja setiap hari mulai jam 9 pagi hingga 5 sore dapat meningkatkan tekanan darah Anda secara signifikan, ujar Eric Topol, MD. Untuk mengatasinya, minumlah segelas susu. Hal ini karena stres menurunkan kadar serotonin yang berfungsi membuat tubuh Anda tetap tenang dan kalem sedangkan susu mengandung protein whey. Menurut peneliti dari Belanda, protein whey dapat membantu mendorong triptofan, salah satu komposisi dari serotonin hingga 43 persen.
2. Berat Badan Berlebih
Berat badan Anda merupakan kontributor terbesar dari tekanan darah tinggi. Namun kondisi ini bisa berbeda dari satu orang ke orang lainnya, terang Dr. Topol. "Beberapa orang dapat menjadi sangat gemuk namun tekanan darahnya normal, sedangkan ada juga orang yang ketika berat badannya naik sedikit tahu-tahu tekanan darahnya sudah meningkat tajam," lanjutnya. Untuk mengatasinya, kurangi asupan makanan olahan dan sediakan buah-buahan, kacang-kacangan, sayuran, biji-bijian serta protein seperti ikan dan daging. "Tubuh Anda membutuhkan 10 kali energi lebih banyak untuk mencerna satu gram protein daripada satu gram lemak. Jadi Anda akan membakar kalori lebih banyak hanya dengan makan lebih banyak makanan berprotein," ujar Alan Aragon, MS, seorang pakar gizi. Ada juga cara lain yang direkomendasikan sebuah penelitian di Australia. Studi ini menemukan bahwa penderita tekanan darah tinggi yang memperoleh 8 persen kalori hariannya dari roti, kentang, sereal atau pasta dengan daging merah tanpa lemak mengalami penurunan tekanan darah sistolik sebesar 4 poin hanya dalam 8 minggu.
3. Gen
Faktor genetik tentu saja memainkan peranan utama terhadap kondisi tekanan darah Anda, namun hal itu bukan berarti Anda akan mengalaminya jika orangtua Anda memiliki tekanan darah tinggi. Bahkan jika Anda terbebani oleh faktor genetik semacam itu, Anda masih bisa mengesampingkannya dengan gaya hidup aktif, saran Dr. Topo. Sebuah studi terhadap 6.000 orang yang memiliki riwayat keluarga dengan tekanan darah tinggi terbukti belum tentu mengalaminya sendiri. Setelah lima tahun, studi tersebut menunjukkan bahwa partisipan yang suka berjalan kaki sedikitnya 150 menit setiap minggunya berisiko 34 persen lebih rendah mengidap suatu penyakit dibandingkan partisipan yang gaya hidupnya pasif.
4. Kurang Olahraga
Kurangnya aktivitas tidak hanya berkontribusi terhadap melebarnya lingkar pinggang, tetapi juga meningkatkan risiko tekanan darah tinggi Anda. Untuk mengatasinya, datangi gym atau pusat kebugaran lainnya untuk berolahraga atau bisa juga dengan melakukan aerobik secara rutin, saran Dr. Topo. Faktanya, American Heart Association merekomendasikan aktivitas fisik intens selama 30 menit atau lebih sedikitnya lima hari dalam seminggu. Alasannya, aktivitas fisik rutin dapat membuka pembuluh darah Anda agar menjaga tekanan dalam pembuluh darah Anda tetap pada level yang normal.
Stres kronis seperti yang Anda alami saat bekerja setiap hari mulai jam 9 pagi hingga 5 sore dapat meningkatkan tekanan darah Anda secara signifikan, ujar Eric Topol, MD. Untuk mengatasinya, minumlah segelas susu. Hal ini karena stres menurunkan kadar serotonin yang berfungsi membuat tubuh Anda tetap tenang dan kalem sedangkan susu mengandung protein whey. Menurut peneliti dari Belanda, protein whey dapat membantu mendorong triptofan, salah satu komposisi dari serotonin hingga 43 persen.
2. Berat Badan Berlebih
Berat badan Anda merupakan kontributor terbesar dari tekanan darah tinggi. Namun kondisi ini bisa berbeda dari satu orang ke orang lainnya, terang Dr. Topol. "Beberapa orang dapat menjadi sangat gemuk namun tekanan darahnya normal, sedangkan ada juga orang yang ketika berat badannya naik sedikit tahu-tahu tekanan darahnya sudah meningkat tajam," lanjutnya. Untuk mengatasinya, kurangi asupan makanan olahan dan sediakan buah-buahan, kacang-kacangan, sayuran, biji-bijian serta protein seperti ikan dan daging. "Tubuh Anda membutuhkan 10 kali energi lebih banyak untuk mencerna satu gram protein daripada satu gram lemak. Jadi Anda akan membakar kalori lebih banyak hanya dengan makan lebih banyak makanan berprotein," ujar Alan Aragon, MS, seorang pakar gizi. Ada juga cara lain yang direkomendasikan sebuah penelitian di Australia. Studi ini menemukan bahwa penderita tekanan darah tinggi yang memperoleh 8 persen kalori hariannya dari roti, kentang, sereal atau pasta dengan daging merah tanpa lemak mengalami penurunan tekanan darah sistolik sebesar 4 poin hanya dalam 8 minggu.
3. Gen
Faktor genetik tentu saja memainkan peranan utama terhadap kondisi tekanan darah Anda, namun hal itu bukan berarti Anda akan mengalaminya jika orangtua Anda memiliki tekanan darah tinggi. Bahkan jika Anda terbebani oleh faktor genetik semacam itu, Anda masih bisa mengesampingkannya dengan gaya hidup aktif, saran Dr. Topo. Sebuah studi terhadap 6.000 orang yang memiliki riwayat keluarga dengan tekanan darah tinggi terbukti belum tentu mengalaminya sendiri. Setelah lima tahun, studi tersebut menunjukkan bahwa partisipan yang suka berjalan kaki sedikitnya 150 menit setiap minggunya berisiko 34 persen lebih rendah mengidap suatu penyakit dibandingkan partisipan yang gaya hidupnya pasif.
4. Kurang Olahraga
Kurangnya aktivitas tidak hanya berkontribusi terhadap melebarnya lingkar pinggang, tetapi juga meningkatkan risiko tekanan darah tinggi Anda. Untuk mengatasinya, datangi gym atau pusat kebugaran lainnya untuk berolahraga atau bisa juga dengan melakukan aerobik secara rutin, saran Dr. Topo. Faktanya, American Heart Association merekomendasikan aktivitas fisik intens selama 30 menit atau lebih sedikitnya lima hari dalam seminggu. Alasannya, aktivitas fisik rutin dapat membuka pembuluh darah Anda agar menjaga tekanan dalam pembuluh darah Anda tetap pada level yang normal.
Sedangkan dari tanaman obat tradisional untuk penyakit darah tinggi/hipertensi diperoleh penelitian dari koleksi Balai Besar Litbang ada sekitar 27 spesies tanaman yang mengandung obat tekanan darah tinggi,
sebagai berikut : Bawang putih (umbi), pule pandak (akar), seledri
(herba), Blimbing legi(buah), Bunga pagoda (daun), Mentimun (buah),
Camcao (daun), Terong mandras (buah), wortel (umbi), kaca piring (daun),
bungur (biji), paku pedang (daun dan batang), murbei (daun), lidah ular
(daun dan batang), kumis kucing (daun), lada (buah), apel (buah),
ranti (buah), terong siam (buah), terong cepoka(buah), silo dago (daun),
kedele (buah), mahoni (buah), valerian (akar), tapak doro (daun), viola
(daun).
Hipertensi atau darah tinggi bisa juga disembuhkan dengan memakan buah-buahan dan melakukan terapi oksigen seperti dijelaskan seperti berikut :
- Campuran Bawang putih dan Lemon
Anda bisa membuat minuman perpaduan antara bawang putih dan lemon. Tak perlu membayangkan bagaimana rasanya minuman ini jika Anda ingin bebas dari darah tinggi. Bawang putih memproduksi hidrogen sulfida yang berinteraksi dengan sel darah dan berfungsi menurunkan tekanan darah. Sedangkan, lemon bermanfaat untuk menguatkan dinding arteri karena kandungan vitamin C yang tinggi. Perpaduan antara vitamin C dan hidrogen sulfida dapat memperhalus sel otot dan sekaligus membuatnya rileks. - Buah Delima
Delima mengandung antioksidan yang sangat tinggi. Jika delima dimasukkan dalam diet Anda, beberapa penelitian menunjukkan tekanan darah dapat turun secara signifikan. - Semangka
Semangka tak hanya segar di mata dan lidah. Semangka bisa menyegarkan pembuluh darah Anda. Asam amino jenis arginin yang ada dalam semangka memproduksi nutrisi penting yang dapat menguatkan sekaligus melebarkan dinding arteri.
Untuk mendapatkan hasil optimal dari buah-buah di atas, ada satu hal
lagi yang perlu Anda perhatikan. baik semangka, delima, maupun lemon
yang Anda konsumsi sebaiknya disimpan dalam suhu di bawah 50 C dan
tunggu selama 30 menit.
Makanan yang panas akan didinginkan di dalam perut dan makanan dingin
akan dihangatkan di dalam perut. Buah yang didinginkan sebelum
dikonsumsi akan berdampak positif pada sekresi dan mempermudah
penyerapan. Jadi, jangan heran jika dokter mengatakan bahwa mengonsumsi
makanan dengan temperatur yang rendah merupakan cara menurunkan tekanan
darah tinggi.
Terapi Oksigen
Untuk mempercepat proses kesembuhan Anda, ada satu lagi terapi yang
bisa dilakukan; terapi oksigen. Terapi ini sama halnya dengan
mempraktekkan cara bernapas yang dalam dan panjang. Bernapas dalam dan
panjang memungkinkan Anda untuk menghirup lebih banyak oksigen.
Selain itu, cara bernapas yang seperti ini membantu Anda untuk lebih
rileks. Tentu sikap rileks lebih baik daripada stres atau tegang, bukan?
Satu jam sebelum tidur, usahakan turunkan suhu kamar Anda. Kemudian
saat suhu tubuh turun, ambil dan makan pelan-pelan buah-buah yang telah
disebutkan di atas, sedikit demi sedikit selang-seling antara satu buah
dan lainnya.
Setelah 15 menit, pindah ke ruangan yang lebih banyak ventilasi agar
oksigen yang di hirup lebih banyak. Tunggu sampai 20 menit dan terus
ambil napas yang dalam dan panjang. Kembali lagi ke ruangan dengan suhu
rendah dan tunggu selama 20 menit sebelum Anda kembali ke kamar tidur
dengan suhu normal.
Lakukan terapi ini selama 7 hari berturut-turut. Suhu rendah dapat
merendahkan intensitas aliran darah di pembuluh, sementara oksigen dapat
memaksimalkan penyerapan nutrisi yang ada dalam buah yang Anda makan.
Cara ini tidak mahal dan Anda hanya perlu 7 kali mempraktekkannya.
Istilah tekanan darah sendiri mengacu pada kekuatan darah ketika
bergerak melalui arteri. Tekanan ini tidak selalu konstan, dan ketika
tekanannya tinggi dalam jangka waktu lama, maka yang terjadi adalah
tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Sedangkan efek/akibat yang ditimbulkan apabila hipertensi/tekanan darah tinggi yang tidak segera terobati dan disembuhkan dapat menyebabkan :
1. Efek pada pembuluh darah
Tekanan tinggi yang berkelanjutan
pada pembuluh darah membuat dinding arteri menjadi rusak. Akibatnya,
dinding arteri akan memulihkan diri sehingga lebih tebal, lebih keras
dan kurang elastis. Kondisi ini disebut aterosklerosis
atau pengerasan arteri. Anda dapat mengalami aterosklerosis secara
alami oleh proses penuaan, tetapi tekanan darah tinggi dapat mempercepat
prosesnya. Arteri yang mengeras dan kaku lebih rentan untuk pecah dan
tersumbat, yang menyebabkan kerusakan pada organ-organ yang seharusnya
disuplai darah oleh pembuluh tersebut.
Tekanan darah tinggi juga
dapat menyebabkan aneurisma. Aneurisma terjadi ketika sebagian arteri
menjadi lemah dan menggelembung seperti balon karena tekanan ekstra
terus-menerus. Aneurisma berkembang secara perlahan selama
bertahun-tahun dan seringkali tidak menimbulkan gejala. Jika gelembung
ini pecah, perdarahan yang berbahaya dapat terjadi di dalam tubuh.
Aneurisma dapat terjadi di mana saja, namun paling umum pada aorta yang
memasok darah ke perut, panggul, dan kaki (aneurisma aorta perut).
2. Efek pada jantung
Jika
pembuluh darah Anda menyempit dan mengeras, jantung Anda harus memompa
lebih keras untuk mengalirkan darah. Jantung adalah sebuah massa otot,
dan seperti massa otot lainnya kerja keras itu membuat jantung Anda
membesar. Ventrikel kiri dapat menebal atau mengeras (hipertrofi
ventrikel kiri). Hal ini tidak baik. Jantung Anda akan melar dan
sejumlah darah yang seharusnya terpompa ke tubuh Anda tetap berada di
dalam jantung. Akhirnya, jantung Anda mulai melemah karena tidak bisa
terus-menerus bekerja keras untuk memompa darah. Ketika jantung tidak
bisa lagi memompa darah dengan sempurna ke pembuluh-pembuluh arteri,
Anda memiliki apa yang dikenal sebagai gagal jantung atau payah jantung.
Jika
arteri jantung (arteri koroner) tersumbat sehingga tidak memungkinkan
darah mengalir bebas ke dalam jantung Anda, Anda mengalami apa yang
disebut sebagai penyakit jantung koroner.
Hipertensi meningkatkan risiko penyakit jantung koroner karena tekanan
darah yang terus-menerus tinggi membebani dinding arteri. Seiring waktu,
tekanan ekstra ini dapat merusak arteri. Pembuluh arteri yang terluka
lebih mungkin untuk menyempit dan mengeras oleh deposit lemak (plak).
3. Efek pada otak
Tekanan
darah tinggi dapat menyebabkan pembuluh-pembuluh darah di otak pecah
atau tersumbat. Jaringan otak akan kekurangan nutrisi dan oksigen.
Kondisi ini dikenal sebagai stroke, yang dapat menyebabkan masalah serius dan bahkan kematian. Tekanan darah tinggi merupakan penyebab utama stroke.
Selain
stroke, hipertensi juga dapat menyebabkan demensia, penyakit otak yang
mengakibatkan masalah berpikir, berbicara, penalaran, visi memori, dan
gerakan. Ada beberapa penyebab demensia. Salah satu penyebabnya,
demensia vaskular, adalah hasil dari penyempitan dan penyumbatan arteri
yang memasok darah ke otak.
4. Efek pada ginjal
Ginjal
adalah organ penting lain yang dapat rusak oleh tekanan darah tinggi.
Jika arteri yang memasok darah ke ginjal rusak, jaringan ginjal tidak
mendapatkan darah yang dibutuhkan dan secara bertahap akan kehilangan
kemampuan untuk berfungsi. Kondisi ini disebut penyakit ginjal kronis
dan gagal ginjal. Kondisi ini sangat berbahaya karena kerusakan ginjal dapat meningkatkan tekanan darah lebih tinggi lagi.
5. Efek pada mata
Pembuluh-pembuluh
darah kecil memasok darah ke mata. Hipertensi dapat merusak pembuluh
darah kecil sehingga suplai darah ke mata berkurang atau terhenti.
Retinopati hipertensi terjadi ketika retina rusak karena tekanan darah
tinggi. Retina adalah lapisan jaringan di bagian belakang mata yang
mengubah cahaya yang masuk mata menjadi sinyal saraf yang dikirim ke
otak. Semakin lama tekanan darah tinggi, semakin parah kerusakan yang
mungkin terjadi pada retina. Saraf di mata mungkin juga dapat mati
karena kekurangan pasokan darah. Kondisi ini disebut neuropati optik
iskemik. Semua kondisi tersebut dapat menyebabkan penglihatan kabur atau
kebutaan total.
Jagalah kesehatan dan pola hidup teratur. Lebih baik mencegah daripada mengobati. Kesehatan mahal harganya, tidak dapat terbeli
Terima Kasih dan Semoga Bermanfaat
*dikutip dari berbagai sumber untuk kesehatan