Wow, mengemudikan mobil bisa dengan gerakan mata saja?! Hmmm, tampaknya
kurang luar biasa bila dibandingkan dengan yang satu ini. Kalau
seandainya Anda bisa mengemudikan mobil dengan kekuatan pikiran, Wah,
Itu baru namanya sangat LUAR BIASA!
Para insinyur dari Universitas Freie,
Berlin, kini sedang berkutat melakukan eksperimen untuk mewujudkannya.
Dengan bantuan sensor yang dapat merekam Elektroensefalografi (EEG).
Elektroensefalografi sendiri adalah rekaman aktivitas energi listrik
spontan di sepanjang kulit kepada yang dihasilkan oleh neuron-neuron
dalam otak yang berlangsung dalam waktu yang singkat.
Melalui EEG ini, para ilmuwan
menginstruksikan si pelaku percobaan untuk membayangkan menggerakkan
kubus di dunia virtual. Dengan begitu, mereka mampu membedakan pola
gelombang Bioelectrical untuk memerintahkan kubus ini untuk belok ke
kiri, ke kanan, mempercepat ataupun mengerem.
Selanjutnya, para ilmuwan mengembangkan
tampilan antarmuka yang menghubungkan sensor ke sistem kemudi (stir),
akselerator dan rem dari mobilnya yang sepenuhnya dikendalikan oleh
komputer. Hal ini memungkinkan si pelaku percobaan mempengaruhi
pergerakan mobil hanya dengan kekuatan pikirannya saja.
Dalam tes uji coba kedua kalinya,
sebagian besar mobil melaju secara otomatis, tetapi melalui sensor EEG
sopir dapat menentukan arah di persimpangan.
“Dalam tes uji coba yang telah kami
jalankan, sopir yang dilengkapi dengan sensor EEG mampu mengendalikan
mobil tanpa masalah, hanya ada sedikit jeda pada saat otak mengirimkan
instruksi dan gerakan mobil agak lambat responnya.” ujar professor Raul
Rojas, kepala project Autonomos ini.
Sayangnya implementasi dari konsep
menyetir mobil dengan kekuatan pikiran ini dirasa belum layak diterapkan
di jalanan, begitu kiranya yang dipaparkan oleh tim MadeInGermany yang
mengembangkan aplikasi BrainDriver ini. Hmmm, kita tunggu saja ya
perkembangannya nanti, siapa tau suatu hari nanti kita tak usah capek
lagi menyetir mobil dengan tangan, cukup bayangkan mau kemana, mobil
langsung ikut perintah otak kita.