Hari kamis malam,tepatnya 7 juni 2012 pada jam 23.00 WIB kami
bertujuh berangkat dari depok (kampus UI) menuju ke lampung tepatnya menuju kepantai teluk kiluan
di pulau kiluan, kami berangkat pada malam hari karena untuk mengantisipasi lonjakan penumpang
yang juga akan menyebrang ke propinsi lampung lewat pelabuhan Merak
– Bakauheni dan ternyata malam itu memang benar prediksi kami karena memang sepi. Pada saat berada di kapal ferry diharap kewaspadaan dan hati – hati karena ada segelintir
orang yang tidak dikenal berusaha sengaja berbuat jahat kepada kita,
terbukti temen gue hampir sempat dihipnotis cuma berhasil digagalkan karena kita bertiga sudah waspada.
Selama perjalanan dari kampus UI depok menuju ke pelabuhan merak diiringi obrolan dan canda tawa dalam mobil untuk menghilangkan kepenatan setelah menyelesaikan Ujian Akhir Semester atau UAS istilahnya
refreshing dan santai sejenak. Tepat jam 11 malam kami berangkat dari kampus
UI menggunakan mobil kijang krista,
sebenarnya mobil cukup untuk 8 orang namun yang ikut cuma bertujuh dan seandainya
yang ikut ada 10 orang maka kita terpaksa memakai 2 mobil, namun gue saranin kalo ke kiluan sebaiknya dengan rombongan banyak orang karena jatuh harga lebih murah.
Rute menuju pelabuhan merak melewati tol dari
Jakarta kearah Banten total bayar tariff tol Rp.32.500
(perjalanan ditempuh 2-3 jam) dan karcis masuk kapal feri di pelabuhan merak Rp.230 ribuan (untuk tujuh orang + mobil) antri di merak 1 jam-an dan perjalanan Merak-Bakauheni ditempuh 2 jam-an, selama di kapal feri ada ruang vip/ekonomi
(VIP = 10 ribu/ekonomi = gratis cuma bayar bantal doang 5ribuan).
Sampai di bakauheni jam
5an pagi menuju melewati arah ke
Bandar lampung terus menuju kepantai klara-klaura,
melewati pos 1 markas marinir (rute
:Lampung-Kalianda-Lampung Selatan-Bandar lampung-tenggamus-Kiluan).
Nah setelah dari sini jalanan mulai rusakdan belum ada perbaikan (analisa gue mungkin karena belum ada pengelolaan dan pantai ini belum begitu dikenal makanya hanya orang-orang tertentu saja yang tau, itupun kebanyakan pas gue tanya ke penduduk sekitar turis tau informasinya dari internet), jadi sepanjang jalan
35an km naik turun gunung kanan kiri tebing, melewati hutan 3-4 jam perjalanan ( disarankan pada saat kesana jangan malam hari dan kondisi hujan karena licin dan tidak ada penerangan jalan, waktu yang pas siang hari panas)
seperti arena offroad makanya kendaraan mobil harus benar-benar mumpuni, gue gak ngebayangin seumpama naik
bus, soalnya jalan setapak hanya muat
2 mobil!
Sesampai di daerah kiluan listrik PLN belum ada dan itupun baru terpasang cuma di area perbatasan desa, sinyal hp pun tidak ada, uniknya rumah-rumah penduduk disini memakai listrik dengan solar cell tenaga surya yang dipasang di atap rumah.
Di pantai kiluan disewakan villa/ponndokan (Rp.450.000/hari) harga rata2 vila segini mungkin udah kesepakatan penduduk sekitar dan ini susah, tidak bisa ditawar/nego lagi, sedangkan kalo bagi backpacker/yang mau hemat saran gue mending nginep aja dirumah-rumah penduduk sekitar karena untuk yang ini harga bisa dinego
(Rp.150-200 ribu/hari).
Makan pagi/siang/malam dengan menu ikan laut,sambal,sayur dengan minuman
air putih/teh atau kalau mau dibuatin
kopi lampung yang terkenal karena kelezatan kopinya (Rp.47.000/7orang/7porsi), untuk indomi+nasi Rp.5000/porsi, hmm,,,murahkann :)
Di pantai kiluan
bay kami sore harinya langsung
snorkel, bagi yang belum mahir berenang sebaiknya
snorkel di dekat bibir pantai saja karena khawatirnya terseret ombak ketengah laut meski arusnya kecil sih,,yah
buat jaga-jaga saja.
Sebenarnya kiluan
bay bagusnya buat diving/menyelam karena mungkin terumbu karang
yang banyak berada di tengah teluknya.
Kiluan Bay yang terkenal adalah lumba-lumba/dolphin nya (kabarnya ribuan
habitat lumba-lumba disini terbesar se-asia lho)
dan kalau anda beruntung bisa ketemu penyu/kura,
ikan pesut yang berloncatan, bahkan bisa ketemu ikan paus
yang lebar mulutnya segede pintu rumah
(kata penduduksekitarsih: ), dan hiu
yang oleh penduduk bisa dijual siripnya
2,5 juta.
Waktu untuk melihat lumba-lumba sebaiknya pagi/sore
hari disaat air laut hangat,
cuaca terang dan sedikit ombak,
sedangkan kalo berharap ketemu ikan paus yang segede rumah sebaiknya melaut malam hari ikut dengan nelayan
pas mencari ikan karena katanya ikan paus disana sukanya air dingin dan saat ombak tenang juga kabarnya ikan paus menyukai cahaya lampu/petromak yang dibawa oleh
nelayan, makanya nelayan penduduk pernah bilang kalo pernah ada ikan paus
bersender pada perahunya, (wow mungkin udah jinak kali ya kok ampe enggak
ditabrak mirip seperti di film2,hehe). Analisa gue berpikir kalo disitu ada dolphin pasti ada hiu karena makanan favorit hiu adalah anjing laut dan lumba-lumba, uniknya lumba-lumba disini tidak merasa takut kepada kita saat
kami dekati malah seolah-olah menuntun kita di depan dan berlompatan.
Ketika kami
menemukan spot sekumpulan lumba-lumba saat sudah
di tengah lautan lepas karena sangat disayangkan air lautnya udah banyak tercemar minyak karena tumpahan kapal tanker saat mengganti oli, harusnya ini bisa dilaporkan ke pihak
yang berwenang karena bisa merusak habitat lumba-lumba dan komunitas hayati laut.
Sebelum menuju ke tengah laut untuk melihat lumba-lumba sepanjang perjalanan di sebelah kanan perahu
motor penduduk menyebutnya batu candi yang mirip dengan bangunan candi karena proses alamiah benturan karang dengan ombak bukan karena buatan manusia.
Selama perjalanan juga
guide nelayan yang mengantarkan kami memancing dan mendapat ikan tengiri yang kalo dijual dipasaran laku sekitar
350 ribuan bahkan katanya sering dapat ikan tuna. Saat di pantai teluk kiluan kita tidak bisa menikmati sunrise (matahari terbit) karena tertutup oleh bukit tetapi kita dapat melihat
sunset (matahari tenggelam)
disore hari dengan jelas dan indah.
Jangan membayangkan di Kiluan Bay terdapat villa dan resort
mewah, naik jetski dan
banana boat karena lokasi tempat ini masih sangat baru dan alami dan gue yakin 8-10 tahun lagi pasti menjadi tempat tujuan wisata favorit buktinya aja
di sekitar area masuk ke kiluan sepanjang jalan udah mulai dibangun
resort milik pengusaha ternama
Indonesia. Kami beruntung termasuk menjadi yang pertama karena semuanya masih serba alami belum banyak dilakukan perubahan dan kemajuan di pantai Kiluan. Disana juga ada beberapa penangkaran untuk pembibitan ikan laut namun hanya sedikit nelayan yang mengelolanya.
Berikut ini ada sedikit gambaran tentang daftar harga jika berwisata ke Teluk Kiluan
(Dolphin Kiluan Bay) ala backpacker murah dengan harga yang miring.
Daftar Harga Rekreasi Teluk Kiluan (Kiluan Bay) Lampung:
1.Villa/Resort = 450.000/hari
2.Penginapan Rumah Penduduk = 150.000 – 200.000/malam (tergantung nego dengan pemilik rumah)
3.Penyebrangan perahu ke pulau = 25 .000,-
4.Sewa Pelampung, Snorkel = 15.000,-
5.Makan+Minum = 7000/Porsi (indomie/lauk ikan/sayur .dsb)
6.Antar kelaut lihat lumba-lumba = 250.000 (2 perahu/pompong) per 1 perahu/pompong untuk 3 orang
7.Bensin untuk jarak Jakarta – TKP (Teluk Kiluan Bay) = 300.000 PP
8.Tiket masuk pelabuhan kapal Merak/Bakauheni = 232.000/7 orang + mobil x 2 (Merak & Bakauheni)
9.Tarif Tol Jakarta – Banten = 32 x 2 = 64.000
Mungkin segitu aja
info dan tips untuk bepergian rekreasi ke Teluk Kiluan dari gue,
mungkin kalo ada
yang kurang benar/sreg gue mohon maaf jika berkenan karena ini pengalaman pribadi gue dengan teman – teman tanpa mengurangi/menambah perihal apapun,
atas perhatiannya gue ucapin terima kasih karena udah sempat membaca dan berkunjung ke
website ini :) see
yaaa.
Jangan lupa lihat berita dan info – info
menarik lainnya di website ini
Terima Kasih