Sunday 27 January 2013

Vieria, Konsep Mobil Masa Depan Dapat Membersihkan Polusi Udara

 

Dua orang mahasiswa Korea dari Universitas Kyung-Won telah menciptakan sebuah konsep mobil masa depan yang mutakhir. Vieria, nama mobil tersebut, memiliki kemampuan untuk membuat udara yang terpolusi menjadi bersih kembali.
Selain datang dengan konsep green technology, Vieira juga memiliki bentuk yang revolusioner. Mobil ini memiliki bentuk yang ramping, sehingga dapat menjadi solusi untuk mengurangi kemacetan.

 

Desainer mobil ini mengatakan bahwa konsep Vieira tak akan bisa diaplikasikan dalam waktu dekat. Mereka mengaku, teknologi yang ada saat ini masih belum bisa mendukung konsep mobil ini. Kemungkinan baru pada 2021 mobil ini bisa diwujudkan.

read more

Mobil Elektrik Delorean, Mobil Listrik ‘Mesin Waktu’ Siap Diluncurkan Pada 2013

 

Jika anda adalah salah satu penggemar film trilogi ‘Back to The Future’, mungkin akan sangat ingat dengan mobil yang diubah oleh Profesor Emmet L Brown menjadi sebuah mesin waktu. Mobil tersebut adalah DeLorean DMC-12, bikinan DeLorean Motor Company.
Perusahaan yang telah bankrut pada 1982 tersebut kini dimunculkan lagi oleh seorang dari Texas bernama Stephen Wayne. Dengan mengusung nama yang sama, Delorean Company berencana memproduksi sebuah mobil listrik dengan nama DMCev.


Mobil tersebut dapat menghasilkan tenaga 260 HP dan mampu melaju dengan kecepatan dari 0 sampai 60 mph hanya dalam 4 detik. Mobil ini memiliki bentuk yang hampir mirip dengan mobil mesin waktu di Back to The Future. Terdapat pintu yang berbentuk seperti sayap burung camar, dengan body yang terbuat dari stainless.
Selain itu, mobil ini juga dilengkapi dengan built-in GPS, dock untuk iPhone serta mampu mencapai kecepatan tertinggi 125 mph. Sekali pengisian, mobil ini mampu mencapai jarak 100 mil atau sekitar 160 km, dan hanya membutuhkan biaya 1.5 pounsterling atau sekitar 20 ribu rupiah. Sekali pengisian, mobil ini membutuhkan waktu 3.5 jam.
Mengenai harga, Delorean mematok mobil listrik ini seharga 100 ribu USD atau sekitar 1 miliar rupiah dan diluncurkan pada 2013.
read more

Inilah Mobil Amfibi yang Dapat Beroperasi di Darat dan Air

Banjir kerap menjadi permasalahan di Indonesia, terlebih hujan yang mulai kerap turun. Tak jarang kendaraan akan rusak karena banjir bandang. Namun untuk mengatasi masalah tersebut, mungkin Iguana 29 adalah solusinya.

Iguana 29 adalah sebuah mobil amfibi yang dapat berjalan di atas air dan di darat. Pada saat di air, mobil berbentuk perahu tersebut dapat mencapai kecepatan 65 km/jam. Namun kecepatan serupa tak dapat dilakukan ketika di darat, mobil ini hanya mampu berjalan dengan kecepatan 8 km/jam.
Namun jangan tanya mengenai harganya. Mobil amfibiini dijual sangat mahal, yakni 287.300 USD atau sekitar 2,5 miliar rupiah.
read more

Baterai Bertenaga Nuklir Tanpa Dicharge Kini Dijual Bebas

Apa jadinya jika Anda memiliki smartphone dengan baterai yang tidak membutuhkan charging atau bahkan tak perlu diganti untuk jangka waktu yang sangat lama? Jika Anda tertarik dengan baterai seperti itu, mungkin bisa menggunakan baterai yang menggunakan tenaga nuklir.

 

Sebuah situs di Cina baru-baru ini memajang produk terbarunya, yakni sebuah baterai bertenaga nuklir. Mereka pun mengklaim bahwa baterai tersebut mampu digunakan dalam jangka hingga 20 tahun tanpa pengisian. Mengenai harga, jangan mengharap baterai ini bisa dibeli dengan murah. Untuk bisa mendapatkannya, Anda harus menyiapkan uang sebesar 1.122 USD.
Bahan radio aktif yang digunakan pada baterai ini adalah tritium. Bahan radio aktif yang satu ini diklaim cukup aman. Bahan ini pun biasanya digunakan pada gelang yang bisa menyala dalam gelap.
Selain itu, baterai ini juga mampu bertahan dalam lingkungan dengan suhu mulai dari -50 derajat Celcius hingga 150 derajat Celcius. Tak hanya itu, baterai nuklir ini juga tahan terhadap goncangan ekstreme serta perubahan ketinggian.
read more

Thursday 10 January 2013

Trik Cara Berpakaian Untuk Wanita yang Bertubuh Pendek

Trik fashion untuk wanita bertubuh pendek - Apakah kamu bertubuh pendek? Ya, mungkin kita yang memiliki tubuh pendek menjadi kurang percaya diri dengan penampilan kita. Tapi sebenarnya kita tidak harus menjadi malu dan menyalahkan diri kita. Mungkin Anda perlu menyulap beberapa pakaian dengan metode mix and match, sehingga menghasilkan fashion yang menarik dan kece. Karena walaupun tubuh kita pendek, kita tetap bisa tampil mempesona. Tergantung bagaimana kita memilih dan menata penampilan kita.
Berikut ini adalah beberapa trik fashion untuk wanita bertubuh pendek yang bisa membuat Anda kelihatan lebih tinggi dan proporsional. Yuk dicoba.
Menggunakan Long Dress
Bila Anda menggunakan long dress atau maxi skirt, jangan biarkan terulur begitu saja. Sebuah ikat pinggang bisa membuat Anda kelihatan tinggi. Anda juga bisa menyiasatinya dengan rompi, jaket atau blazer sepinggang.
Menggunakan Heels
Penggunaan heels atau wedges bisa membuat penampilan Anda kelihatan lebih jenjang. Untuk wanita yang memiliki kaki yang nampak pendek, heels sebenarnya bisa membantu mendongkrak penampilan Anda. Tapi, pastikan heels Anda nyaman digunakan dalam durasi waktu yang lama.
Menggunakan Belt
Untungnya, tersedia banyak belt cute dan menarik bagi wanita bertubuh mungil. Anda bisa menggunakan belt tersebut di pinggang Anda. atau sedikit lebih ke atas. Tujuannya adalah memberikan ilusi bagian kaki yang lebih panjang.
Di Atas Lutut
Bila Anda tidak ingin penampilan terlihat makin pendek, coba deh untuk menggunakan item fashion yang panjangnya di atas lutut. Misalnya rok di atas lutut (tapi tak terlalu pendek), baju dalam di atas lutut dengan cardigan atau rompi, dress di atas lutut dan sebagainya. Cara ini bisa membuat Anda kelihatan lebih jenjang dan proporsional.
Ilusi Dengan Rompi
Anda bisa menggunakan rompi atau blazer yang panjangnya hanya sampai di bagian pinggang. Sementara dalaman yang Anda gunakan lebih panjang. Cara ini juga bisa membuat tubuh Anda terlihat lebih tinggi.
itulah tadi beberapa trik fashion untuk wanita bertubuh pendek yang akan memberikan solusi bagi kalian yang bertunuh pendek, agar tetap tampil maksimal. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.
read more

Friday 4 January 2013

Makna Tentang Kata "Menunggu" yang Harus Dihindari


1. Jangan menunggu bahagia baru tersenyum, tapi tersenyumlah, maka kamu akan bahagia.

2. Jangan menunggu kaya baru bersedekah, tapi bersedekahlah, maka kamu semakin kaya.

3. Jangan menunggu termotivasi baru bergerak, tapi bergeraklah, maka kamu akan termotivasi.

4. Jangan menunggu dipedulikan orang baru kamu peduli, tapi pedulilah dengan orang lain! Maka kamu akan dipedulikan.

5. Jangan menunggu orang memahami kamu baru kamu memahami dia, tapi pahamilah orang itu, maka orang itu paham dengan kamu.

6. Jangan menunggu terinspirasi baru menulis, tapi menulislah, maka inspirasi akan hadir dalam tulisanmu.

7. Jangan menunggu proyek baru bekerja, tapi bekerjalah, maka proyek akan menunggumu.

8. Jangan menunggu dicintai baru mencintai,tapi belajarlah mencintai, maka kamu akan dicintai.

9. Jangan menunggu banyak uang baru hidup tenang, tapi hiduplah dengan tenang. Percayalah bukan sekadar uang yang datang tapi juga rezeki yang lainnya.

10. Jangan menunggu contoh baru bergerak mengikuti, tapi bergeraklah, maka kamu akan menjadi contoh yang diikuti.

11. Jangan menunggu sukses baru bersyukur, tapi bersyukurlah, maka bertambah kesuksesanmu.

12. Jangan menunggu bisa baru melakukan, tapi lakukanlah! Maka kamu pasti bisa!

Dan … Jangan menunggu lama lagi untuk membagikan tulisan ini kepada semua orang yang anda kenal … Sehingga kita semua tersadar … :-)

read more

Tuesday 1 January 2013

10 Kerugian Perayaan Tahun Baru Menurut Islam

 
Manusia di berbagai negeri sangat antusias menyambut perhelatan yang hanya setahun sekali ini. Hingga walaupun sampai lembur pun, mereka dengan rela dan sabar menunggu pergantian tahun. Namun bagaimanakah pandangan Islam -agama yang hanif- mengenai perayaan tersebut? Apakah mengikuti dan merayakannya diperbolehkan? Simak dalam bahasan singkat berikut.

Sejarah Tahun Baru Masehi

Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM (sebelum masehi). Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ketujuh SM. Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir. Satu tahun dalam penanggalan baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari. Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari ditambahkan kepada bulan Februari, yang secara teoritis bisa menghindari penyimpangan dalam kalender baru ini. Tidak lama sebelum Caesar terbunuh di tahun 44 SM, dia mengubah nama bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius atau Juli. Kemudian, nama bulan Sextilis diganti dengan nama pengganti Julius Caesar, Kaisar Augustus, menjadi bulan Agustus.[1]

Dari sini kita dapat menyaksikan bahwa perayaan tahun baru dimulai dari orang-orang kafir dan sama sekali bukan dari Islam. Perayaan tahun baru terjadi pada pergantian tahun kalender Gregorian yang sejak dulu telah dirayakan oleh orang-orang kafir.

Secara lebih rinci, berikut adalah beberapa kerusakan yang terjadi seputar perayaan tahun baru masehi.

Kerugian Pertama: Merayakan Tahun Baru Berarti Merayakan 'Ied (Perayaan) yang Haram

Perlu diketahui bahwa perayaan ('ied) kaum muslimin hanya ada dua yaitu 'Idul Fithri dan 'Idul Adha. Anas bin Malik mengatakan, “Orang-orang Jahiliyah dahulu memiliki dua hari (hari Nairuz dan Mihrojan) di setiap tahun yang mereka senang-senang ketika itu. Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tiba di Madinah, beliau mengatakan, “Dulu kalian memiliki dua hari untuk senang-senang di dalamnya. Sekarang Allah telah menggantikan bagi kalian dua hari yang lebih baik yaitu hari Idul Fithri dan Idul Adha.”[2]

Syaikh Sholeh Al Fauzan hafizhohullah menjelaskan bahwa perayaan tahun baru itu termasuk merayakan ‘ied (hari raya) yang tidak disyariatkan karena hari raya kaum muslimin hanya ada dua yaitu Idul Fithri dan Idul Adha. Menentukan suatu hari menjadi perayaan (‘ied) adalah bagian dari syari’at (sehingga butuh dalil).[3]

Kerugian Kedua: Merayakan Tahun Baru Berarti Tasyabbuh (Meniru-niru) Orang Kafir.

Merayakan tahun baru termasuk meniru-niru orang kafir. Dan sejak dulu Nabi kita shallallahu 'alaihi wa sallam sudah mewanti-wanti bahwa umat ini memang akan mengikuti jejak orang Persia, Romawi, Yahudi dan Nashrani. Kaum muslimin mengikuti mereka baik dalam berpakaian atau pun berhari raya.

Dari Abu Sa'id Al Khudri, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang dhob (yang penuh lika-liku, pen), pasti kalian pun akan mengikutinya.” Kami (para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, Apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nashrani?” Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi?”[4]

Lihatlah apa yang dikatakan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Apa yang beliau katakan benar-benar nyata saat ini. Berbagai model pakaian orang barat diikuti oleh kaum muslimin, sampai pun yang setengah telanjang. Begitu pula berbagai perayaan pun diikuti, termasuk pula perayaan tahun baru ini.

Ingatlah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam secara tegas telah melarang kita meniru-niru orang kafir (tasyabbuh). Beliau bersabda, ”Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka”[5] [6]

Kerugian Ketiga: Merekayasa Amalan yang Tanpa Tuntunan di Malam Tahun Baru

Kita sudah ketahui bahwa perayaan tahun baru ini berasal dari orang kafir dan merupakan tradisi mereka. Namun sayangnya di antara orang-orang jahil ada yang mensyari'atkan amalan-amalan tertentu pada malam pergantian tahun.

“Daripada waktu kaum muslimin sia-sia, mending malam tahun baru kita isi dengan dzikir berjama'ah di masjid. Itu tentu lebih manfaat daripada menunggu pergantian tahun tanpa ada manfaatnya”, demikian ungkapan sebagian orang. Ini sungguh aneh. Pensyariatan semacam ini berarti melakukan suatu amalan yang tanpa tuntunan. Perayaan tahun baru sendiri adalah bukan perayaan atau ritual kaum muslimin, lantas kenapa harus disyari'atkan amalan tertentu ketika itu? Apalagi menunggu pergantian tahun pun akan mengakibatkan meninggalkan berbagai kewajiban sebagaimana nanti akan kami utarakan.

Jika ada yang mengatakan, “Daripada menunggu tahun baru diisi dengan hal yang tidak bermanfaat (bermain petasan dan lainnya), mending diisi dengan dzikir. Yang penting kan niat kita baik.” Maka cukup kami sanggah niat baik semacam ini dengan perkataan Ibnu Mas’ud ketika dia melihat orang-orang yang berdzikir, namun tidak sesuai tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Orang yang melakukan dzikir yang tidak ada tuntunannya ini mengatakan pada Ibnu Mas’ud, ”Demi Allah, wahai Abu ‘Abdurrahman (Ibnu Mas’ud), kami tidaklah menginginkan selain kebaikan.” Ibnu Mas’ud lantas berkata, “Betapa banyak orang yang menginginkan kebaikan, namun mereka tidak mendapatkannya.”[7]

Jadi dalam melakukan suatu amalan, niat baik semata tidaklah cukup. Kita harus juga mengikuti contoh dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, baru amalan tersebut bisa diterima di sisi Allah.

Kerugian Keempat: Mengucapkan Selamat Tahun Baru yang Jelas Bukan Ajaran Islam

Komisi Fatwa Saudi Arabia, Al Lajnah Ad Daimah ditanya, “Apakah boleh mengucapkan selamat tahun baru Masehi pada non muslim, atau selamat tahun baru Hijriyah atau selamat Maulid Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam? ” Al Lajnah Ad Daimah menjawab, “Tidak boleh mengucapkan selamat pada perayaan semacam itu karena perayaan tersebut adalah perayaan yang tidak masyru’ (tidak disyari’atkan dalam Islam).”[8]

Kerugian Kelima: Meninggalkan Shalat Lima Waktu

Betapa banyak kita saksikan, karena begadang semalam suntuk untuk menunggu detik-detik pergantian tahun, bahkan begadang seperti ini diteruskan lagi hingga jam 1, jam 2 malam atau bahkan hingga pagi hari, kebanyakan orang yang begadang seperti ini luput dari shalat Shubuh yang kita sudah sepakat tentang wajibnya. Di antara mereka ada yang tidak mengerjakan shalat Shubuh sama sekali karena sudah kelelahan di pagi hari. Akhirnya, mereka tidur hingga pertengahan siang dan berlalulah kewajiban tadi tanpa ditunaikan sama sekali. Na’udzu billahi min dzalik. Ketahuilah bahwa meninggalkan satu saja dari shalat lima waktu bukanlah perkara sepele. Bahkan meningalkannya para ulama sepakat bahwa itu termasuk dosa besar.[9] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam juga mengancam dengan kekafiran bagi orang yang sengaja meninggalkan shalat lima waktu. Buraidah bin Al Hushoib Al Aslamiy berkata, ”Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah shalat. Barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir.”[10] Oleh karenanya, seorang muslim tidak sepantasnya merayakan tahun baru sehingga membuat dirinya terjerumus dalam dosa besar.

Kerugian Keenam: Begadang Tanpa Ada Hajat

Begadang tanpa ada kepentingan yang syar'i dibenci oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Termasuk di sini adalah menunggu detik-detik pergantian tahun yang tidak ada manfaatnya sama sekali. Diriwayatkan dari Abi Barzah, beliau berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat 'Isya dan ngobrol-ngobrol setelahnya.”[11]

Ibnu Baththol menjelaskan, “Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak suka begadang setelah shalat 'Isya karena beliau sangat ingin melaksanakan shalat malam dan khawatir jika sampai luput dari shalat shubuh berjama'ah. 'Umar bin Al Khottob sampai-sampai pernah memukul orang yang begadang setelah shalat Isya, beliau mengatakan, “Apakah kalian sekarang begadang di awal malam, nanti di akhir malam tertidur lelap?!”[12] Apalagi dengan begadang ini sampai melalaikan dari sesuatu yang lebih wajib (yaitu shalat Shubuh)?!

Kerugian Ketujuh: Terjerumus dalam Zina

Jika kita lihat pada tingkah laku muda-mudi saat ini, perayaan tahun baru pada mereka tidaklah lepas dari ikhtilath (campur baur antara pria dan wanita) dan berkholwat (berdua-duan), bahkan mungkin lebih parah dari itu yaitu sampai terjerumus dalam zina dengan kemaluan. Inilah yang sering terjadi di malam tersebut dengan menerjang berbagai larangan Allah dalam bergaul dengan lawan jenis. Inilah yang terjadi di malam pergantian tahun dan ini riil terjadi di kalangan muda-mudi.

Kerugian Kedelapan: Mengganggu Kaum Muslimin

Merayakan tahun baru banyak diramaikan dengan suara mercon, petasan, terompet atau suara bising lainnya. Ketahuilah ini semua adalah suatu kemungkaran karena mengganggu muslim lainnya, bahkan sangat mengganggu orang-orang yang butuh istirahat seperti orang yang lagi sakit. Padahal mengganggu muslim lainnya adalah terlarang sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Seorang muslim adalah seseorang yang lisan dan tangannya tidak mengganggu orang lain.”[13]

Ibnu Baththol mengatakan, “Yang dimaksud dengan hadits ini adalah dorongan agar seorang muslim tidak menyakiti kaum muslimin lainnya dengan lisan, tangan dan seluruh bentuk menyakiti lainnya. Al Hasan Al Bashri mengatakan, “Orang yang baik adalah orang yang tidak menyakiti walaupun itu hanya menyakiti seekor semut”.[14] Perhatikanlah perkataan yang sangat bagus dari Al Hasan Al Basri. Seekor semut yang kecil saja dilarang disakiti, lantas bagaimana dengan manusia yang punya akal dan perasaan disakiti dengan suara bising atau mungkin lebih dari itu?!

Kerugian Kesembilan: Melakukan Pemborosan yang Meniru Perbuatan Setan

Perayaan malam tahun baru adalah pemborosan besar-besaran hanya dalam waktu satu malam. Jika kita perkirakan setiap orang menghabiskan uang pada malam tahun baru sebesar Rp.1000 untuk membeli mercon dan segala hal yang memeriahkan perayaan tersebut, lalu yang merayakan tahun baru sekitar 10 juta penduduk Indonesia, maka hitunglah berapa jumlah uang yang dihambur-hamburkan dalam waktu semalam? Itu baru perkiraan setiap orang menghabiskan Rp. 1000, bagaimana jika lebih dari itu?! Padahal Allah Ta’ala telah berfirman (yang artinya), “Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” (QS. Al Isra’: 26-27).

Kerugian Kesepuluh: Menyia-nyiakan Waktu yang Begitu Berharga

Merayakan tahun baru termasuk membuang-buang waktu. Padahal waktu sangatlah kita butuhkan untuk hal yang manfaat dan bukan untuk hal yang sia-sia. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberi nasehat mengenai tanda kebaikan Islam seseorang, “Di antara tanda kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat baginya.”[15] Semoga kita merenungkan perkataan Ibnul Qoyyim, “(Ketahuilah bahwa) menyia-nyiakan waktu lebih jelek dari kematian. Menyia-nyiakan waktu akan memutuskanmu (membuatmu lalai) dari Allah dan negeri akhirat. Sedangkan kematian hanyalah memutuskanmu dari dunia dan penghuninya.”[16]

Seharusnya seseorang bersyukur kepada Allah dengan nikmat waktu yang telah Dia berikan. Mensyukuri nikmat waktu bukanlah dengan merayakan tahun baru. Namun mensyukuri nikmat waktu adalah dengan melakukan ketaatan dan ibadah kepada Allah, bukan dengan menerjang larangan Allah. Itulah hakekat syukur yang sebenarnya. Orang-orang yang menyia-nyiakan nikmat waktu seperti inilah yang Allah cela. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan?” (QS. Fathir: 37). Qotadah mengatakan, “Beramallah karena umur yang panjang itu akan sebagai dalil yang bisa menjatuhkanmu. Marilah kita berlindung kepada Allah dari menyia-nyiakan umur yang panjang untuk hal yang sia-sia.”[17] Wallahu walliyut taufiq
 
sumber : FB patut anda ketahui
read more
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... Welcome-Thank's to Visit